panjikendari.com – Ratusan warga Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, hadiri silaturahmi dan pengukuhan Masyarakat Pecinta Rajiun (MPR) di salah satu rumah warga di Desa Labone Kecamatan Lasalepa.
Hadir dalam acara itu Bupati Muna Barat La Ode M Rajiun dan wakilnya Achmad Lamani, Sekda Muna Barat Husein Tali, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta ibu-ibu majelis taklim se-Kecamatan Lasalepa.
La Ode M Rajiun Tumada saat diberikan kesempatan menyampaikan sepatah kata, menjelaskan, Kabupaten Muna dan Muna Barat hanya terpisah dari sisi administrasi pemerintahan. Tapi keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan kalau dilihat dari sisi adat, budaya, dan bahasa, yang lahir dari yang disebut fato ghoerano.
Menjadi pemimpin itu, kata dia, harus mengetahui atau paham tentang adat dan budaya daerah yang dipimpinnya.
“Keluarga besar di Kabupaten Muna punya keluarga besar di Muna Barat. Keluarga besar di Muna Barat punya keluarga besar di Muna. Jadi kita ini adalah bersaudara. Jangan kemudian dalam hajatan demokrasi ini kita dibuat sekat-sekat hanya karena persoalan sepele. Jangan!” kata Rajiun.
Rajiun berharap agar proses demokrasi dalam Pilkada Muna 2020 dapat berjalan dengan damai dan sehat. Setiap warga negara, kata dia, diberikan kesempatan yang sama untuk mencalonkan diri dalam sebuah perhelatan Pilkada.
“La Silutu juga bisa ikut, La Paepa juga bisa ikut, La Mboi juga bisa ikut. Apalagi La Ode M Rajiun Tumada, juga bisa ikut menjadi kontestan Pilkada Kabupaten Muna. Demokrasi terbuka bagi siapapun, tidak ada yang bisa menghalangi,” ujarnya.
Namun demikian, kata Rajiun, menjadi pemimpin harus mengerti apa yang menjadi aspirasi dan harapan masyarakat. Olehnya itu, penting dilakukan tatap muka dan dialog langsung dengan masyarakat untuk mengetahui persoalan-persoalan yang terjadi.
“Contohnya seperti yang disampaikan oleh tokoh pemuda tadi, adinda Herlan, bahwa perlu dibangun jembatan penghubung Desa Bonea dengan Desa Kombungo. Itu akan menjadi perhatian kita nanti, termasuk pengaspalan jalan-jalan usaha tani di Kecamatan Lasalepa ini,” janji Rajiun.
Pada kesempatan itu, Rajiun sedikit menjelaskan beberapa status jalan di Kabupaten Muna. Dia menyebutkan, jalanan mulai dari Tondasi sampai Lagadi, kemudian poros Mabodo-Watopute-Warangga sampai Jalan Dr Sutomo, belok kiri di pertokoan menuju Raha I, SMPN 2 Raha, La Bone, sampai di Tampo adalah jalan negara.
“Jalan negara artinya pekerjaan pengaspalan menggunakan dana APBN, tidak ditanggung oleh daerah. Ini harus diketahui, jangan sampai kita salah memahami,” ucapnya.
Begitu juga dengan jalur Watopute-Matarawa-Bandara Sugimanuru, adalah jalan negara yang ditanggung oleh pemerintah pusat karena jalur tersebut merupakan akses transportasi menuju bandara.
Tentunya, kata dia, keberadaan bandara adalah untuk kepentingan masyarakat Muna dan Muna Barat. “Makanya saya sampaikan tadi, Muna dan Muna Barat adalah satu kesatuan. Jangan kita baku musuh-musuh.”
“Saya datang di Muna jangan ditafsirkan lain. Mari kita berdemokrasi secara sehat. Setiap orang punya hak politik untuk maju tampil sebagai bupati,” ucapnya. (has/fya)