panjikendari.com – Rencana PT Tiran Group membangun smelter (pabrik pemurnian) nikel di Konawe Utara mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara.
Dukungan itu disampaikan oleh Wakil Bupati Konut, H Abuhaera saat jelang tarawih di Masjid Raya As-Salam Konawe Utara, belum lama ini.
Abuhaera mengatakan, kehadiran smelter akan memberikan dampak positif yang lebih besar dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan adanya smelter, pertumbuhan ekonomi akan semakin baik, akan menyerap tenaga kerja sehingga pengangguran akan berkurang, TPP pegawai akan bertambah lebih besar, dan infrastruktur akan terbangun untuk masyarakat dengan peningkatan PAD,” katanya.
Oleh karena itu, Abuhaera mengajak agar seluruh elemen masyarakat dan aparat pemerintah mendukung perusahaan dan pemerintah dalam pembangunan smelter di Konawe Utara.
Selain Pemda Konut, rencana pembangunan smelter nikel ini juga mendapat dukungan dari beberapa elemen masyarakat, salah satunya dari Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPUH) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Direktur AMPUH Sultra, Hendro Nilopo, menyampaikan, sepanjang dalam proses pembangunan smelter tersebut sudah sesuai dengan regulasi atau tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan maka semua pihak pasti mendukung penuh pembangunan smelter PT. Tiran Mineral di Kabupaten Konawe Utara.
Hendro Nilopo mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, cadangan nikel terbesar di dunia ada di Indonesia, sedangkan di Indonesia cadangan nikel terbesar ada di Sultra, dan di Sultra cadangan nikel terbesar ada di Kabupaten Konawe Utara.
“Sehingga wajib kiranya ada smelter di Bumi Oheo, Konawe Utara,” kata Hendro melalui pesan WhatsApp-nya, Rabu, 5 Mei 2021.
Dari aspek sosial, lanjut dia, rencana pendirian smelter oleh PT. Tiran Mineral secara otomatis nantinya mampu menyerap ribuan tenaga kerja sehingga besar kemungkinan tingkat pengangguran Konawe Utara akan berkurang.
Hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia Kendari (IPPMIK), Muh. Arjuna. Menurutnya, pembangunan smelter akan berdampak besar terhadap kepentingan daerah, mulai dari pendapatan perkapita, PAD akan meningkat, dan tentunya terbukanya lapangan kerja baru.
“Kita ketahui bersama bahwa saat ini daerah kita Sulawesi Tenggara merupakan pemasok nikel terbesar di Indonesia, dan selama ini masyarakat hanya menjadi penonton saja.”
“Kita berharap, kehadiran smelter ini dapat memberdayakan masyarakat agar eskalasi ekonomi di daerah tersebut meningkat, dan tentunya dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku,” harapnya.
Sementara itu, Humas PT. Tiran Group, H. La Pili, menyampaikan terima kasih atas segala dukungan terhadap rencana pembangunan smelter.
“Alhamdulillah PT Tiran Mineral sebagai salah satu perusahaan yang mulai merintis pembangunan smelter, tepatnya di Desa Waturambaha, Kecamatan Lasolo Kepulauan.
Saat ini, kata dia, segala kegiatan pendukung pembangunan smelter mulai dimaksimalkan. “Semoga dengan dukungan dari semua pihak maka impian akan adanya smelter nikel di daerah Konawe Utara bisa segera terwujud,” katanya. (jie)