Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Mata memiliki luas wilayah + 12.98 Km atau 73,41 % dari luas Kecamatan Kendari, sebagian besar wilayah kerja UPTD Puskesmas Mata dikelilingi oleh laut, selain itu juga UPTD Puskesmas Mata merupakan salah satu 10 Puskesmas rawat jalan dari 15 Puskesmas yang ada di kota Kendari. Wilayah Kerja Puskesmas Mata terdiri atas beberapa kelurahan yaitu Kelurahan Kendari Caddi, Kelurahan Kessilampe, Kelurahan Mangga dua, Kelurahan Mata dan Kelurahan Purirano.
Wilayah Puskesmas Mata terletak di Pesisir Kota Kendari dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai Nelayan. Penduduk Puskesmas mata berdasarkan penelitian terdahulu untuk kasus hipertensi masih tinggi hal ini disebabkan oleh Genetik dan pola makan. Beberapa faktor penyebab Hipertensi diantaranya adalah kebiasaan makan yang tinggi garam dapat memicu peningkatan tekanan darah. Pengaruh asupan garam terhadap tekanan darah tinggi terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah. Garam menarik cairan di luar sel agar tidak keluar. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh. Penumpukan cairan ini akan meningkatkan volume dan tekanan darah (Shanty, 2018)
Semakin meningkatnya kasus hipertensi di Wilayah pesisir Puskesmas Mata sehingga berdasarkan penelitian terdahulu bahwa terdapat alternatif tanaman herbal yang memiliki manfaat untuk menurunkan kasus hipertensi yaitu penggunaan ekstrak daun kelor. yang dikemas dalam bentuk kapsul dengan komposisi yaitu protein 18, asam amino (8 esensial ) Vitamin A,B, Kompleks C,D,E,K ,asam folat, biotin, mineral kalsium, besi, kromium, tembaga, florin, mangan, magnesium, fosfor, kalium, sodium, potassium, selenium,dan anti oksidan serta senyawa fitokimikal lainnya.
Terapi penggunaan ekstrak daun kelor merupakan bahan alam untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Bahan alam lainnya yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu daun belimbing, bawang putih. Daun kelor digunakan sebagai bahan terapi penurun tekanan darah tinggi karena daun kelor memiliki kandungan tinggi vitamin c, dan flavonoid yang bagus untuk memperlancar aliran darah dan menurunkan tekanan darah dan baik dikonsumsi oleh penderita penyakit magh. Berbeda dengan daun belimbing, daun belimbing memiliki kandungan vitamin C tetapi tidak baik dikonsumsi untuk penderita dengan gangguan pencernaan.
Penanganan penyakit hipertensi biasanya dilakukan pengobatan medis dan terapi non medis dengan memanfaatkan bahan pangan lokal berupa daun kelor yang diolah menjadi ekstrak dan juga memberikan edukasi berupa penyuluhan tentang kesehatan serta manfaat kelor bagi kesehatan.
Daun kelor kaya akan postasium sehingga kadar sodium dalam darah dapat dikendalikan yang implikasinya pada penurunan tekanan darah tinggi. Kandungan fitosferol dalam daun kelor juga dapat menggantikan peran kolesterol jahat dalam darah. Dengan mengkosumsi daun kelor, aliran darah pun menjadi lancar sehingga risiko pengendapan zat-zat yang dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi bisa dihindari. Disamping itu daun kelor kaya akan potassium sehingga kadar sodium dalam darah dapat dikendalikan yang implikasinya pada penurunan tekanan darah tinggi.
Dengan adanya manfaat tanaman herbal tersebut mayoritas penduduk daerah pesisir Puskesmas mata mengkonsumsi Kelor baik dibuat sayuran maupun dikonsumsi dalam bentuk ekstrak yang diberikan oleh peneliti terdahulu. Sehingga dapat menurunkan kasus risiko hipertensi. (**)
Penulis: Rikha Aknur
(Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya, NIM: M202201029)