panjikendari.com – Menghadapi pemilihan wakil wali (Pilwawali) Kota Kendari, Partai Golkar Kendari bergejolak. Itu dipicu sikap salah seorang kadernya yang duduk di DPRD Kendari, La Ode Azhar, tak mengindahkan keputusan partai.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Kendari, Muhammad Hikman Ballagi, menegaskan, Partai Golkar telah memutuskan untuk mendukung Adi Jaya Putra (AJP) pada Pilwawali Kota Kendari di DPRD Kendari nanti.
Namun, kata Hikman, La Ode Azhar secara blak-blakan menyatakan tidak akan mendukung AJP. “Di hadapanku dia ngomong begini; biar dikasih meletuskan bom di kepalanya, dia tidak akan dukung AJP,” tutur Hikman menirukan ucapan La Ode Azhar.
Pernyataan tegas La Ode Azhar itu, menurut Hikman, disampaikan saat Hikman meminta klarifikasi La Ode Azhar atas pernyataannya di media yang juga secara terang menolak mendukung AJP.
Bagi Hikman Ballagi, sikap La Ode Azhar menunjukkan perlawanannya terhadap keputusan partai Golkar. “Saya melihat dari sikap dan tindakannya, dia tidak merasa diri sebagai kader Golkar. Padahal dia lolos sebagai anggota DPRD melalui Partai Golkar.”
“Sehingga saya katakan, beliau ini harus kembali dulu belajar di LSM, dia tidak wajar di Golkar, karena dia tantang keputusan partai,” tegas Hikman Ballagi kepada sejumlah wartawan, di kediamannya, Rabu, 8 Januari 2020.
Menurut Hikman, Golkar menyimpan catatan kelam buat La Ode Azhar. Kata Hikman bukan barusan kali ini saja, melainkan ada hal-hal lain yang menjadi catatan penting bagi Golkar.
“Banyak, dan saya tidak perlu sebutkan satu per satu, salah satunya itu jarang hadir di rapat-rapat internal partai,” katanya.
Mantan anggota DPRD Kota Kendari ini kembali menegaskan bahwa berkenaan dengan sikap politik di Pilwawali Kendari, Golkar dengan kekuatan lima kursi di parlemen final mendukung AJP.
Karena sudah merupakan keputusan partai yang secara hierarki turun dari pusat melalui Ridwan Bae sebagai Ketua Golkar Sulawesi Tenggara maka kata Hikman harus dipatuhi dan dilaksanakan.
“Dan kalau ada yang tidak sejalan dengan apa yang menjadi keputusan partai, maka konsekuensinya adalah kita pecat dari partai, dan kita PAW,” katanya.
Hikman mengaku, menindaklanjuti keputusan partai untuk mendukung AJP, Golkar Kendari sudah memasukkan surat ke DPRD untuk fraksi Golkar. Ia berharap, kader Golkar dapat memahami aturan partai dan mengikuti keputusan partai.
Sementara itu, Ketua Bappilu Golkar Kendari, Lodwijk Sonaru, menambahkan bahwa setiap kader yang terpilih di DPRD wajib mematuhi keputusan partai.
“Fraksi di DPRD itu kan perpanjangan tangan dari partai. Jadi, karena fraksi merupakan perpanjangan tangan partai maka apa yang menjadi keputusan hierarki partai harus dipatuhi,” kata Lodwijk. (jie)