panjikendari.com – Pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Muna Barat (Mubar) akan dihelat secara serentak pada tanggal 15 Desember 2019.
Nama La Ode Ida tercatat sebagai salah satu kandidat yang akan bertarung pada ajang pemilihan kepala desa tersebut.
Bersama dua kandidat lainnya, La Ode Ida akan bersaing memperebutkan jabatan Kades di Desa Laworo, Kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep), Mubar.
Tapi jangan salah sangka dulu. La Ode Ida yang dimaksud di sini bukan tokoh nasional asal Sultra yang saat ini menjadi pimpinan Ombudsman RI, melainkan warga Desa Laworo. Kebetulan saja namanya sama.
Saat ini, para calon kades termasuk La Ode Ida tengah melakukan sosialisasi di tengah masyarakat memanfaatkan tahapan kampanye.
Saat dihubungi melalu telepon selulernya, Selasa, 26 November 2019, La Ode Ida mengaku terpanggil mencalonkan diri sebagai Cakades Laworo karena ingin membawa perubahan bagi Desa Laworo.
“Disamping itu, karena ada dorongan dari teman-teman yang menginginkan saya untuk tampil,” katanya.
La Ode Ida sendiri memiliki visi ‘Menuju Perubahan untuk Desa Laworo yang Lebih Sejahtera, Maju, Berpotensi, Mandiri, dan Religius.”
Mantan Ketua PPK pada program PNPM Mandiri ini mengusung 7 misi. Pertama; mengedepankan program-program yang mengarah pada sumber-sumber peningkatan pendapatan masyarakat sehingga dapat mencapai kesejahteraan.
Kedua; meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, demokratis, dan transparan dalam pengelolaan dana desa.
“Selama ini, belum ada transparansi dalam pengelolaan dana desa di Desa Laworo. Semestinya, sesuai Permendagri penggunaan dana desa harus dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat setiap enam bulan,” katanya.
Ketiga; membentuk dan mendorong kemajuan Bumdes dalam jangka panjang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keempat; memfasilitasi terbentuknya lembaga kepemudaan melalui karang taruna yang pengurusnya dipilih oleh pemuda-pemudi Desa Laworo.
Kelima; menggali bakat pemuda-pemudi Desa Laworo dan melakukan pembinaan sesuai dengan bakat masing-masing, terutama di bidang olahraga dan pendidikan.
Keenam; meningkatkan layanan kesehatan bagi ibu hamil, balita, lansia, dan seluruh masyarakat Desa Laworo. Dan ketujuh; pengelolaan aset desa sesuai dengan peruntukannya.
Menyinggung soal namanya yang sama dengan nama tokoh nasional, dan diperkirakan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wajib pilih, pria kelahiran Lawa,16 Juni 1974, ini mengatakan, persoalan nama tidak menjadi penting dalam momen Pilkades kali ini.
“Yang penting bagaimana pembawaan kita di tengah masyarakat,” katanya. (jie)