panjikendari.com – Mengawali aktivitasnya dalam menyiapkan generasi yang cerdas berbahasa Inggris, Kampung Inggris Kendari membuka kesempatan bagi warga Kota Kendari untuk belajar di lembaga pendidikan nonformal tersebut.
Sejak pendaftaran perdana dibuka 3 September 2018, peminat atau pendaftar di Kampung Inggris Kendari sudah mencapai 20 orang lebih, dari 120 kuota yang tersedia.
“Untuk kelas perdana kami siapkan enam kelas. Setiap kelas berjumlah 20 orang. Saat ini yang mendaftar sudah 20 orang lebih,” terang Amirudin, Pimpinan Kampung Inggris Kendari, baru-baru ini.
Menurut Amir, para pendaftar saat ini tidak hanya berasal dari dalam Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, namun juga dari luar kota. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pegawai negeri. Bahkan ada juga dokter rumah sakit.
Aktivitas belajar-mengajar, kata Amir, akan dimulai 10 November 2018. Jadi masih ada kesempatan pendaftaran sampai 25 Oktober 2018.
Pendaftarannya bisa datang langsung di Kampung Inggris Kendari di Jalan Kampung Baru, Anduonohu, Poasia, di belakang Kantor Gubernur Sultra, atau bisa melalui online dengan cara mengakses mengisi formulir yang disiapkan pada link Kampung Inggris Kendari: https://goo.gl/forms/VQnzA8TjnFI6uXjz2.
Pendaftarannya pun ada dua jalur: jalur mandiri dan jalur sponsor. “Kalau jalur mandiri yaitu perorangan. Kalau jalur sponsor; ada lembaga atau orang lain yang sponsori,” kata Amir –sapaan Amiruddin-.
Biaya pendafatarannya lumayan murah: Rp 85 ribu per orang. Hanya saja, setiap pendaftar dikenakan biaya pendidikan dan asrama sebesar Rp 365 ribu per paket: paket 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, dan paket 4 minggu. Itu belum termasuk subsidi.
“Kita siapkan subsidi, berkisar antara 40-60 persen, tapi berlaku khusus bagi pendaftar jalur sponsor,” terang Amir.
Untuk tenaga pengajarnya, Kampung Inggris Kendari bekerja sama dengan Kampung Inggris Pare di Kediri, Jawa Timur. “Tenaga pengajarnya kita datangkan tutor-tutor dari Kampung Inggris Pare, Kediri.”
“Jadi, di Kampung Inggris Kendari ini kita utamakan kualitas. Bukan hanya mencari sertifikat. Tujuan kita adalah siapapun yang sudah belajar di sini, dia sudah mahir berbahasa Inggris,” ujarnya.
Makanya, kata Amir, sistem belajarnya menggunakan konsep belajar seperti yang diterapkan di Kampung Inggris Pare, Kediri.
Peserta didik disediakan fasilitas asrama, listrik, dan air. Kemudian disiapkan modul, materi kelas 3 hingga 6 kali sehari, program camp 2 kali sehari, full English area serta didampingi tutor 24 jam
“Materi pelajarannya macam-macam. Mulai dari belajar kosa kata, pronoun, listening, speaking, sampai writing,” sebut Amir.
Amir berharap, dengan tinggal beberapa pekan di Kampung Inggris Kendari, akan membiasakan pendengaran dan tutur kata Inggris secara masif selama 24 jam. Peserta didik akan diasah untuk terpengaruh dengan lingkungan Kampung Inggris Kendari.
“Sehingga mereka (peserta didik) pun akan bisa menuturkan, mendengarkan, dan membaca serta menulis dengan baik dalam bentuk Bahasa Inggris,” katanya.
Penulis: Jumaddin Arif