• Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik
PanjiKendari.com
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home EKOBIS

Kahawaku, Kopi Zaman Now Rasa Tempo Doeloe

26/10/2018
in EKOBIS
Reading Time: 3min read
0 0
Kahawaku, Kopi Zaman Now Rasa Tempo Doeloe

Bagi ke FBTweet ke TwitterBagikan ke WA
385

Panjikendari.com– Bisnis warung kopi menjamur. Hampir di seluruh sudut-sudut kota terdapat warung ataupun kedai yang menjajakan kopi sebagai menu andalan.

Sayangnya, tidak semua kopi yang disajikan sesuai dengan selera konsumen. Nah, bagi para penikmat kopi, sepertinya harus mencoba Kahawaku sebagai teman santai dimanapun berada.

Kahawaku merupakan produk olahan kopi lokal asli Sulawesi Tenggara yang diolah secara tradisional dan semi modern. Kopi Kahawaku memiliki cita rasa tinggi dan berbeda dengan olahan kopi lainnya di Indonesia.

BacaJuga

Ombudsman Sultra Usut Kasus Kekerasan saat Demo Tambang Konkep

Dikbud Sultra: Pungutan Komite Sekolah Masuk Kategori Pungli

Geomaritim Sultra Dukung Konkep Jadi Kawasan Khusus Perikanan dan Kelautan

Kopi Kahawaku adalah nama merek dagang jenis kopi robusta yang diproduksi oleh home industry Qhiyyah RN di Kota Kendari. Nama Kahawaku berasal dari bahasa Muna, yang artinya Kopiku. Penamaan dengan  karakter lokal sengaja dimunculkan, untuk memperkenalkan Kahawaku sebagai kopi lokal yang enak dan nikmat.

“Kopi Kahawaku mengandung makna, yakni K yang merupakan kecintaan, Ahawa adalah Adam dan Hawa dan Ku menunjukkkan jati diri. Sehingga Kahawaku adalah kecintaan nabi Adam dan hawa yang meretas pada komunitas masyarakat yang menikmati kopi Zaman Now Rasa Tempo Doeloe,” kata owner Kopi Kahawaku, La Ode Abdul Rajab Nadia.

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UHO Kendari ini menjelaskan, sumber bahan baku Kopi Kahawaku diperoleh dari kebun sendiri dan beberapa kebun petani di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara, yaitu Kabupaten Muna, Konawe Selatan, dan Kabupaten Kolaka.

“Saya memanfaatkan kebun seluas 22 hektare di Kabupaten Muna dan Konawe Selatan. Pada saat panen kopi, harga biji kopi jatuh. Kemudian saya memanfaatkan kopi ini dari lahan sendiri sehingga menghasilkan produk kopi yang unggul.”

“Awalnya saya beli lahan, kebun kopi yang tidak terurus. Saya tata ulang. Saya jarangkan, saya remajakan yang sudah tua, saya beli bibit unggul di balai benih. Empat tahun berjalan langsung panen. Alhamdulillah bagus dan sekarang ini sudah diolah. Jadi Kahawaku ini sudah terbilang tiga tahun akan tetapi merek dagangnya ini baru mulai tahun ini,” tambah peneliti UHO Kendari ini.

Tahapan produksi terang Rajab meliputi, pemilihan dan penjemuran biji kopi, sangrai biji kopi dengan motode kahawaku, penggilingan dan pengemasan.

Kopi Kahawaku kini mulai dikenal masyarakat. Pemasarannya sudah menjangkau banyak pasar lokal Kota Kendari, termasuk toko oleh-oleh khas Kendari, komunitas kampus Universitas Halu Oleo, masyarakat umum, pasar luar daerah seperti Makassar, Bogor, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.

Bukan hanya itu, Kopi Kahawaku telah dipromosikan melalui pameran lokal Kota Kendari, pameran nasional termasuk dalam seminar internasional di Singapura dan Malaysia.

Kopi Kahawaku, dijadikan merek dagang oleh Home Industry  Qhiyyah RN di Kota Kendari yang masuk dalam binaan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM Kota Kendari

Kopi Kahawaku sudah mendapat Izin Dinkes, dan sedang dalam proses pengurusan hak paten HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) untuk merek dagang Kahawaku di Kemenkumham.

Dibantu dengan enam karyawan, produksi Kahawaku dapat mencapai 500 – 600 kilogram per bulan. Dijual dalam kemasan modern yang aman pangan dengan berat  300 gr dan 400 gr.

“Saat ini mulai stabil pasar lokal. Sekarang kita menerima banyak pesanan dari luar daerah seperti Makassar, Bogor, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, dan Malang yang dipesan melalui media online,” kata Rajab.

Satu kilogram Kahawaku sama dengan tiga kemasan untuk ukuran 300 gram dengan harga Rp 25.000 untuk penjualan toko. Jika dijual langsung harga Rp 30.000 per kemasan 300 gram. Masih lebih murah dibandingkan produk kopi lokal yang lain.

Kahawaku memiliki cita rasa yang unik karena dalam pengolahannya menggunakan metode Kahawaku yaitu metode yang digunakan orang tua zaman dahulu.

Pengolahannya dengan sistem semi tradisional dan semi modern. Semi tradisionalnya saat proses sangrai, ada perlakuan khusus yang digunakan oleh orang tua di Muna sehingga rasa kopinya khas.

Penggilingan menggunakan mesin kapasitas home industry. Ada yang menggunakan mesin motor dan menggunakan mesin listrik.

“Kami berharap, Kopi Kahawaku dapat menjadi pilihan para penikmat kopi untuk ngopi. Selain karena rasanya yang nikmat, harganya terjangkau, juga dapat menghidupkan kegiatan home industry lokal di Sultra,” harap Rajab.

Penulis: Jumaddin Arif
Editor  : Sarfiayanti

Facebook Comments
Tags: KahawakuKendari Pos Newskopi asli munakopi Kahawakukopi zaman now
                                                                                                                             
Previous Post

NSLIC, Pemda Konsel, UHO, dan UMK Teken MoU Pengembangan Peternakan Sapi

Next Post

Rusman Emba: Pemuda Milenial Memiliki Peran Penting dalam Pembangunan

Next Post
Pemuda Milenial Memiliki Peran Penting dalam Pembangunan

Rusman Emba: Pemuda Milenial Memiliki Peran Penting dalam Pembangunan

             

Follow Us

  • 3.4k Fans
  • 291 Followers
  • 61 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

Pemkot Kendari Salurkan 4 Ton Benih Padi secara Gratis ke Petani

05/02/2021

OJK: Aset Perbankan di Sultra Mencapai Rp41,07 Triliun

05/02/2021

PERTEMPURAN DI TANAH MUNA

05/02/2021

Mutasi Pejabat Pasca-Pilkada

30/01/2021

Kontroversi KPU Award Koltim di Tengah Pandemi, Hakpri: Lebih Baik Bantu Masyarakat

03/03/2021

Petani Milenial Dapat Job Kembangkan Tanaman Jambu Kristal di Konda

03/03/2021

Kavlingan Agrowisata California Cialam Diminati Banyak Kalangan, Termasuk Para Pejabat

01/03/2021

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Begini Pesan Wali Kota Kendari

22/02/2021

Recent News

Kontroversi KPU Award Koltim di Tengah Pandemi, Hakpri: Lebih Baik Bantu Masyarakat

03/03/2021

Petani Milenial Dapat Job Kembangkan Tanaman Jambu Kristal di Konda

03/03/2021

Kavlingan Agrowisata California Cialam Diminati Banyak Kalangan, Termasuk Para Pejabat

01/03/2021

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Begini Pesan Wali Kota Kendari

22/02/2021

Panji Kendari merupakan media online yang mengabarkan peristiwa terkini di jazirah Sulawesi Tenggara dengan mengedepankan potensi daerah, potensi wisata, dan kejadian-kejadian untuk para pembaca.

Follow Us

Arsip Berita




Like Our Facebook

  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik

© 2019 PanjiKendari.Com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video

© 2019 PanjiKendari.Com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Don`t copy text!