Panjipapua.com – Kondisi jalan di Kabupaten Boven Digoel, Papua, masih sangat memprihatinkan. Jalan beraspal masih jauh dari harapan masyarakat setempat.
Di ruas jalan yang menghubungkan Distrik Kombut dengan daerah Mindip Tanah, misalnya. Jalan provinsi sepanjang kurang lebih 29 kilometer itu belum tersentuh aspal. Kondisi jalan yang sebelumnya sudah dilakukan pekerjaan pengerasan, kini berubah jadi jalan berlumpur.
Akibatnya, kendaraan roda empat yang mengangkut bahan logistik kesulitan melintas di jalan tersebut. Para sopir biasanya berhari-hari untuk melintasi jalur itu. “Biasanya hanya satu hari dijangkau. Tapi karena kondisinya seperti itu, sehingga kita butuh waktu empat sampai lima hari,” kata Ambo, Koordinator Mobil Truk Boven Digoel, kepada jurnalis panjikendari.com Biro Papua, di lokasi, Sabtu, 27 Juni 2020.
Ambo menuturkan, kondisi jalan berlumpur tersebut terjadi akibat hujan yang terus mengguyur daerah Boven Digoel dan sekitarnya dalam beberapa bulan terakhir.
Ambo dan kawan-kawan sopirnya berharap, pemerintah dapat memperhatikan jalan tersebut demi kelancaran transportasi. “Supaya kami juga dalam mencari hidup, tidak habis waktu di jalan karena jalan rusak ini,” harapnya.
Sementara itu, sopir lain, Ippan, mengatakan, akhir-akhir ini jalan penghubung Kombut Boven Digoel Tanah Merah sangat parah dan sangat memprihatinkan. “Sementara jalan ini adalah jalan satu-satunya yang menghubungkan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini (PNG).
“Dua bulan trakhir ini kami selaku sopir truk pengangkut logistik sangat menderita dalam ke Distrik Kombut. Tapi bagaimana lagi kami harus melewati jalan ini dengan segala resiko demi saudara-saudara kita yang ada di wilayah Kombut,” katanya.
Ippan menambahkan, selama ini mereka tidak pernah merasakan yang namanya jalan beraspal. Untuk itu, atas nama sopir, Ippan berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib mereka yang ada di perbatasan.
“Karena kami juga adalah rakyat Indonesia yang butuh perhatian, karena kami penjaga perbatasan,” ujarnya. (roy)