Myanmar – Memasuki hari keempat pascagempa di Myanmar, Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) terus melanjutkan upaya pencarian dan evakuasi korban di area reruntuhan Jade Hotel, Naypyidaw, Myanmar, Kamis (4/4). Dalam operasi kali ini, INASAR menurunkan Tim Alfa dan Charlie lengkap dengan anjing pelacak (K9) serta tim medis.
Chief of Operation INASAR, Asnawi Suroso, mengatakan bahwa pada pagi hari timnya telah melakukan koordinasi dengan tim Urban Search and Rescue (USAR) dari Myanmar, Vietnam, Singapura, dan Filipina untuk membagi wilayah pencarian.
“Tim Myanmar dan Vietnam melaksanakan pencarian di titik pertama, tim Filipina di titik kedua, INASAR di titik ketiga, dan Singapura bersama beberapa personel INASAR di titik keempat,” jelas Asnawi.
Di titik ketiga, Tim INASAR membuat sebanyak 15 inspection hole untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan korban. Proses asesmen dilakukan dengan menggunakan anjing pelacak (K9) serta alat pencari visual (search cam). Namun, hingga sore hari, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban di titik tersebut.
“Baik hasil visual dari search cam, K9, maupun indikasi bau menyengat yang bisa menandakan keberadaan korban, masih nihil,” ungkap Asnawi.
Sementara itu, di titik keempat, Tim INASAR bersama USAR Singapura melaksanakan operasi gabungan untuk mengevakuasi korban yang sebagian tubuhnya telah terlihat. Namun, upaya evakuasi belum berhasil dilakukan karena korban terjepit kolom bangunan dan struktur di lokasi sangat tidak stabil.
“Dengan mempertimbangkan keselamatan seluruh anggota tim, para team leader menyepakati bahwa proses evakuasi akan dilanjutkan kembali besok pagi, Jumat (5/4),” pungkasnya. (*)