Panjikendari.com – Memasuki hari ketiga menjalani isolasi mandiri di kebun singkong milik orang tua, dua warga Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang positif Covid-19, DL (29) dan DZ (21), kurang mendapat perhatian pemerintah.
Pasalnya, hingga Kamis, 16 Juni 2020, keduanya belum mendapat bantuan sosial dari pihak pemerintah untuk kebutuhan hidup mereka selama isolasi mandiri.
Orang tua DL dan DZ, Daya, mengaku bahwa dua hari terakhir ini belum ada perhatian dari pemerintah untuk kebutuhan makan dan minum. “Biaya sendiri. Yang sudah saya belikan itu tiga kaleng susu, tiga kaleng susu beruang, 10 butir telur ayam dan 4 bungkus mie instan,” kata Daya, Kamis, 16 Juli 2020.
Daya mengaku kebutuhan makan minun kedua anaknya tersebut masih utang. Selain alasan ekonomi, juga untuk menghindari kekhawatiran pemilik warung terhadap penularan virus.
Daya mengharapkan bantuan pemerintah jika memang ada alokasi angggaran yang disediakan untuk menanggung biaya hidup kedua anaknya tersebut.
“Kalau memang ada (pos anggaran), saya harap untuk dibantu, tapi kalau memang tidak ada, tidak apa-apa. Ini anak saya, dan sudah semestinya menjadi tanggung jawab saya,” katanya pasrah seraya berharap agar pihak medis dapat mengotrol kondisi anaknya setiap saat.
Dia menuturkan, Kepala Desa Wacu Laea telah memberikan bantuan beras sekitar 10 kilogram. “Saya sudah bersyukur sekali kemarin ada bantuan beras dari kepala desa sekitar 10 kilo,” ungkapnya.
Selain itu, Daya berharap agar diupayakan bagaimana HP anak-anaknya yang diisolasi dikebun trsebut bisa di-chager sehingga keluarga ataupun petugas medis lebih gampang untuk melakukan komunikasi.
Mengenai keluhan tersebut, Kepala Desa Wacu Laea, Jeli Gunawan, menyampaikan, perihal bantuan makan dan minum, pihaknya masih melakukan komunikasi berjenjang kepada Camat Kulisusu dan Bupati Buton Utara.
“Saya konsultasikan dulu karena regulasi ini berubah-ubah, namun kalau untuk kebutuhan mereka, tetap saya akan upayakan meskipun itu bukan dari ADD atau DD,” paparnya.
Bupati Buton Utara Abu Hasan saat ditemui di Sekretariat Daerah Buton Utara, Kamis, 16 Juli 2020, menjelaskan, bantuan bagi pasien Covid-19 baik langsung maupun tidak langsung untuk yang dikarantina di rumah sakit akan ditanggung pihak rumah sakit, sedangkan yang dikarantina di desa ditanggung pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.
“Nanti saya pemerintahkan camat koordinasi dengan kepala desa anggarannya melekat di sana,” uajrnya.
Sementara itu, Camat Kulisusu, Rusman, saat dikonfirmasi, mengaku telah mendapat informasi terkait dua orang warganya yang diisolasi mandiri di kebun.
Terkait soal kebutuhan hidup selama isolasi pihak siap akan memberikan bantuan. “Kebutuhan hidup mereka selama isolasi kita akan tanggung, sebentar saya perintahkan kepala desa,” katanya. (dat)