Kendari – Malam kesembilan Tarawih di Masjid Miftahul Khair, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Ahad, 9 Maret 2025, berlangsung khidmat dengan ceramah dari Drs. H. La Pondudu. Mengangkat tema Beberapa Keutamaan Bulan Suci Ramadan, ia mengulas keistimewaan bulan penuh berkah ini. Namun, di akhir ceramah, suasana berubah lebih santai ketika La Pondudu menyelipkan sindiran halus terhadap janji-janji politik yang sering tak ditepati.
Keutamaan Ramadan
Dalam ceramahnya, La Pondudu menekankan bahwa Ramadan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga bulan yang penuh kemuliaan dan keistimewaan.
1. Penghulu Segala Bulan
Ramadan disebut sebagai penghulunya bulan-bulan yang lain. Ini menunjukkan betapa istimewanya Ramadan dibanding bulan lain, karena di dalamnya terdapat banyak keutamaan dan pahala yang dilipatgandakan.
2. Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
Ramadan juga menjadi bulan diturunkannya kitab suci Al-Qur’an, yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Oleh karena itu, bulan ini menjadi momen yang tepat untuk lebih mendalami, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an.
3. Pintu Surga Terbuka, Pintu Neraka Ditutup
Pada bulan Ramadan, semua pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Hal ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk lebih giat beribadah dan menjauhi maksiat.
4. Malam Lailatul Qadar
Salah satu keistimewaan Ramadan adalah adanya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. La Pondudu menegaskan bahwa siapa saja yang beribadah pada malam itu dengan penuh keimanan, akan mendapatkan pahala yang luar biasa besar.
Sindiran untuk Janji Caleg
Di akhir ceramahnya, La Pondudu menyelipkan cerita yang mengundang respons para jamaah. Ia menyinggung janji seorang caleg yang sejak tahun 1998 berulang kali berjanji akan mengaspal jalan di belakang rumahnya di BTN Perumnas Poasia, namun hingga kini tak kunjung terealisasi.
“Sudah berapa kali pemilihan itu. Sampai sekarang Alhamdulillah belum diaspal. Makanya saya tidak percaya dengan janji caleg, weishh,” ucapnya dengan gaya khas sambil mengangkat-ngangkat bahu, disambut senyum para jamaah.
Sindiran ini bukan sekadar keluhan pribadi, tetapi perbandingan antara janji manusia yang sering meleset dengan janji Allah yang selalu ditepati. La Pondudu mengingatkan bahwa Allah telah menjanjikan ampunan bagi orang yang berpuasa dengan iman, dan janji itu tak pernah meleset.
Janji-janji Allah, kata La Pondudu, jauh lebih pasti dibanding janji-janji politik yang kadang hanya tinggal kenangan. (*)