panjikendari.com – Untuk memastikan pelayanan selama mudik lebaran 1439 H, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa pos pelayanan penyeberangan dalam Kota Kendari.
Mengawali sidaknya, Kepala Perwakilan (Kaper) ORI Sultra Mastri Susilo bersama asisten ORI Sultra Nazaruddin, Sabtu, 9 Juni 2018, mengunjungi Kantor Polsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Kendari.
Di sana, Kaper ORI Sultra Mastri Susilo disambut Wakil Kapolsek KP3 Kendari Jamal MS. Dalam diskusi mereka, Mastri memastikan kesiapan pengamanan wilayah Pelabuhan Nusantara Kendari.
Kepada pihak Ombudsman Sultra, Wakapolsek KP3 Kendari menyampaikan, pengamanan di pelabuhan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan TNI.
Bahkan, selain TNI dan Polri, instansi teknis terkait lainnya juga turut andil dalam menciptakan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat khususnya penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan Pelabuhan Nusantara Kendari.
Hingga H-7 lebaran Idulfitri 1439 H, menurut Jamal, situasi arus mudik di Pelabuhan Nusantara Kendari masih dalam batas normal meskipun sudah mulai terjadi lonjakan dibanding hari-hari sebelumnya.
Kendati demikian, tiga kapal cepat sudah siap untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan terjadi jelang lebaran nanti.
Pantauan panjikendari.com, di halaman Pelabuhan Kendari sendiri sudah berdiri dua pos, yakni, pos pengamanan Operasi Ketupat Anoa Polres Kendari dan Posko Terpadu Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari.
Sedangkan di dalam ruang tunggu pelabuhan disiapkan satu ruangan bagi tenaga medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada para penumpang.
Setelah mengecek kesiapan di Pelabuhan Kendari, Ombudsman Sultra melanjutkan sidaknya di Pelabuhan Penyeberangan Veri Kendari-Wawonii.
Disana, Ombudsman juga memastikan bagaimana kesiapan armada penyeberangan dan kualitas pelayanan terhadap penumpang.
Yang menarik, di pelabuhan ini sudah menerapkan sistem elektronic ticketing. Dimana, penumpang yang sudah memiliki tiket elektronik tidak susah lagi atau berdesak-desakan memesan tiket.
Transaksi pembayaran jasa penyeberangan dan retribusi pelabuhan sudah melalui sistem elektronik.
“Kita tinggal barcode kartunya ke server. Selesai. Kalau penumpang yang belum punya kartu, masih dilayani manual,” jelas petugas loket Pelabuhan Veri Kendari-Wawonii, Adrian.
Mastri Susilo sangat mengapresiasi kerja-kerja penyelenggara pelayanan di dua pelabuhan yang dikunjungi, baik aparat kepolisian, tenaga medis, dinas perhubungan, kantor kesyahbandaran, dan pihak-pihak terkait lainnya.
“Dalam momentum menghadapi lebaran seperti ini, mereka rela meninggalkan keluarga demi menjalankan tugas dalam melayani masyarakat. Itulah konsekuensi sebuah tanggungjawab. Kita sangat apresiasi,” ujar Mastri di sela-sela sidak.
Pada kesempatan itu, Mastri menjelaskan, sebagai lembaga yang ber-tagline ‘Melayani Tanpa Pamrih, Mengawasi Tanpa Berpihak,’ Ombudsman Sultra berkomitmen terus mengawal dan mendorong agar pelayanan publik dapat berjalan dengan baik.
“Terutama dalam momentum penting seperti sekarang ini. Menjelang lebaran seperti ini biasanya ada-ada saja oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk kepentingan pribadinya.”
“Hasil sidak kami tadi diperoleh informasi dari teman-teman di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kendari bahwa ada minum-minuman ekspayer yang beredar di dalam wilayah pelabuhan,” tutur Mastri.
Menyikapi masalah itu, kata Mastri, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disperindag Kota Kendari dan Balai POM supaya tidak ada lagi makanan dan minuman yang beredar di tengah masyarakat jelang lebaran ini.
“Kita sudah tanya juga tadi para pedagang. Memang ada beberapa jenis minuman kedaluwarsa yang didrop oleh perusahaan tertentu. Tidak usah saya sebutkan nama perusahaan distributornya. Yang pasti kita sudah kantongi nama distributornya, nanti kita teruskan ke Disperindagkop untuk diambil tindakan lebih lanjut,” tutup Mastri. (jie)