panjikendari.com – Sebanyak 174 Kenshi Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia (Perkemi) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar kegiatan Gashuku dan ujian kenaikan tingkat (UKT) periode pertama di tahun 2020 yang berlangsung di Kompleks SMAN 7 Kendari selama dua hari, Sabtu, 22 Februari 2020, dan Minggu, 23 Februari 2020.
Ketua Perkemi Sultra, Harmin Ramba, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian program kerja Perkemi Sultra 2020 dalam mengembangkan olahraga beladiri asal negara Jepang tersebut di Sultra.
Peserta UKT yang mendaftar sebanyak 258 kenshi tetapi yang menenuhi syarat ikut UKT hanya 175 kenshi dari berbagai dojo di Kota Kendari. “Peserta hanya dari Kendari dan ujian kenaikan tingkat kali ini mulai kyu 5 sampai kyu 2,” kata Harmin Ramba.
Kegiatan ini kata Harmin, untuk menguji kemampuan dan kualitas para kenshi di bidang teknik serta praktik dalam ujian tertulis, dan untuk menyeragamkan teknik beladiri Kempo yang lebih baik dan menjadi ajang silaturahmi kenshi dari Dojo-Dojo yang ada di Kendari.
Dikatakan, ujian kenaikan tingkat ini melibatkan penguji yang sudah mendapatkan mandat dari PB Perkemi di Jakarta.
“Begitu pula para kenshi yang ikut ujian kenaikan tingkat adalah mereka yang mendapat rekomendasi dari pusat untuk ikut ujian berdasarkan yang memenuhi syarat administrasi,” katanya.
Selain teknik bela diri kata Harmin, Kempo ini sendiri juga memperlihatkan gerakan-gerakan yang bernilai seni dan karya serta sehat bagi jiwa dan tubuh.
“Gerakan-gerakan olahraga ini tidak sulit, yang terpenting kemauan dan keyakinan. Tujuan lain dari kegiatan ini untuk membangun atlet Kempo yang handal, khususnya Kenshi yang ada di Sultra secara umum,” katanya.
Harmin juga mengaku, ujian kenaikan tingkat akan dilakukan setiap 4 bulan, khusus untuk tingkatan kyu.
“Kalau ujian kenaikan tingkat saat ini hanya diikuti kenshi sari beberapa dojo yang ada di Kendari, maka dalam waktu dekat akan dilakukan ujian kenaikan tingkat untuk kenshi dari dojo yang ada Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe (Dojo Amonggedo).
Harmin mengaku, animo masyarakat di Sultra untuk belajar bela diri tersebut semakin tinggi, terbukti adanya pembukaan dojo dimana-mana.
“Bahkan saat ini banyak permintaan dari sekolah-sekolah untuk membuka dojo atau perguruan kempo, hanya kami yang kesulitan karena pemegang sabuk hitam yang kurang untuk menjadi pelatih di dojo tersebut,” katanya.
Disampaikan juga bahwa Perkemi saat ini sudah menjadi bagian dari Komite Olimpiade Indonedia (KOI).
“Bahkan hasil Rakernas PB Perkemi bahwa Kempo akan diperyandingkan di Sea Games 2021 di Hanoi Vietnam,” katanya. (man)