panjikendari.com – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr Lukman Abunawas mendukung kerja sama pendidikan yang dibangun antara Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Hal tersebut disampaikan langsung usai perkuliahan mahasiswa Magister Pascasarjana Hukumukum Unsultra di kampus Fakulti Undang-Undang UKM.
“Kami ada program cerdas Sultraku. Ini nyambung dengan bentuk kerja sama dengan UKM. Kita harap dapat melahirkan mahasiswa yang berkualitas. Pemerintah kami juga mendorong Aparatur Negeri Sipil (ASN) kuliah S2 dan S3. Semoga kerja sama ini terlaksana dengan baik,” harap Lukman Abunawas di Kampus Universiti Kebangsaan Malaysia, Senin, 2 Maret 2020.
Lukman Abunawas merupakan salah seorang mahasiswa Program Magister Pascasarjana Hukum Unsultra, angkatan I 2019. Ia mengikuti tour pendidikan dalam Program Magister Hukum Unsultra Benchmarking International Learning Experience di Universiti Kebangsaan Malaysia.
Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun yang turut hadir pada perkuliahan tersebut menyambut baik dan mengapresiasi pihak Universitas Kebangsaan Malaysia.
Dirinya berharap agar kerja sama tersebut nantinya berlangsung melalui program kuliah umum. “Kita akan kembali membahas rencana kerja sama ini. Semoga ke depan kita dapat mengundang pak prof di UKM membawakan materi kuliah umum di Unsultra atau dengan program kerja sama lainnya,” kata Andi Bahrun kepada pihak UKM.
Usai perkuliahan dengan materi scopus dan journal. Rektor Unsultra dan pihak UKM menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan pemberian cinderamata antara kedua universitas.
Perkuliahan diikuti oleh Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun, Direktur Pascasarjana Unsultra, Dr LM Bariun, Ketua Prodi Magister Pascasarjana Hukum (S2) Unsultra, Dr Hj Suriani, Seketaris Prodi, Hijriani SH MH.
Sedangkan dari mahasiswa pasca-sarjana hukum yakni, Lukman Abunawas, Prisky Riuzo Situru, Mas’ud, La Ode Junaiddin S, Jamarin, Mido, Rizky Wahyuningsih, Agus Umar, Jerianto Patulak, Bambang EP, dan Marlin.
Kegiatan Prodi Magister Pascasarjana Hukum Unsultra ini merupakan program Benchmarking International Learning Experience Tri Dharma Perguruan Tinggi, mulai 1 – 6 Maret 2020. Pada 6 Maret 2020 mendatang, mahasiswa akan kembali ke tanah air.
Selain kuliah dengan materi ilmiah terindeks scopus serta kunjungan kerja sama konsulat jenderal RI di Johor. Demikian pula di Singapura. Rencananya, di Universiti Kebangsaan Malaysia mahasiswa pascasarjana hukum selama tiga hari, dan di negara Singapura dua hari.
Sebelumnya, hari pertama mahasiswa tiba di Kuala Lumpur International Airport 2, di Selangor, Malaysia pada pukul 20.00 waktu setempat. Mahasiswa kemudian menuju Silka Maytower Hotel di Kuala Lumpur.
Hari kedua menuju kunjungan resmi di Pusat Siswazah, Universiti Kebangsaan Malaysia. Kunjungan disambut oleh Prof. Madya Dr. Abdul Munir Abd. Murad Timbalan Pengarah (Perancangan Strategik dan Kualiti Akademik) yang juga seorang dosen Mikrobiologi dan Biologi Molekuler, Prof. Dr. Hasani Mohd. Ali LL.B (Hons) (IIUM), LLM (Sheffield), Ph.D (Dundee), Accredited Mediator, Cert. in Mediation (MMC) Dosen Hukum Farieza Faziera Sajari Executive N41.
Angkatan pertama pascasarjana hukum Unsultra berjumlah 29 orang. Pada semester tiga ini telah terbagi konsentrasi.
Terdapat tiga konsentrasi pada prodi magister hukum Unsultra. Ketiga konsentrasi itu adalah, Hukum pidana, Perdata, dan Tata Negara (HTN).
Pemberangkatan start dari airport Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Rombongan didampingi langsung ketua Yayasan Dr Muh Yusuf bersama Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun dan Direktur Pascasarjana Hukum Unsultra.
Tour akademik luar negeri maupun dalam negeri seperti ini merupakan bagian dari upaya program peningkatan potensi mahasiswa pascasarjana hukum Unsultra. (rilis)