panjikendari.com, Muna – Dukungan terhadap calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) nomor urut 42, LM Baharuddin dan DPR-RI nomor urut 2 asal PKS La Pili (Dokpil) terus mengalir. Kali ini, dukungan datang dari mantan Wakil Bupati (Wabup) Muna, La Bunga Baka.
Setelah tidak lagi menjadi Wabup, Bunga Baka lebih memilih tidak mengurusi perpolitikan di Muna. Mantan wakil Ridwan Bae itu “pensiun” dari urusan politik.
Kendati demikian, Ia terus memantau dinamika perpolitikan di Bumi Sowite. Ia menilai sosok LM Baharuddin dan La Pili laik menjadi representasi masyarakat Sultra di Senayan.
“Saya ini mantan wabup, tapi sudah buang handuk. Dokter Baharuddin juga mantan bupati dan La Pili mantan Wakil Ketua DPRD, tapi dengan kuasa Allah, saya yakin keduanya, bisa sukses di Senayan kedepan,” kata Bunga Baka di hadapan ribuan warga yang menghadiri doa bersama Dokpil, Minggu, 3 Februari 2019.
Bunga Baka juga mengapresiasi masih solidnya pendukung Dokpil. Ini membuktikan bahwa keduanya masih ada di hati masyarakat. “Semangat ini harus terus dijaga. Saya ucapkan terima kasih kalau masyarakat masih mencintai Dokpil,” ujarnya.
Sementara itu, LM Baharuddin menyampaikan terima kasih atas besarnya arus dukungan masyarakat. Katanya, momen doa bersama ini untuk merajut kebersamaan dalam rangka menatap masa depan. Ia tak menyangka, pendukungnya saat Pilkada 2015 lalu masih tetap setia bersamanya.
“Sudah tiga tahun berlalu, tapi pendukung masih tetap solid. Bukannya berkurang malah bertambah. Ini harus kita tetap jaga, tidak boleh pudar atau bubar,” pintanya.
Mantan Ketua DPD PAN Muna itu sedikit menceritakan hingga memilih maju sebagai calon DPD. Awalnya, oleh Ketua DPW PAN Sultra, Abdul Rahman Saleh, Ia diminta maju sebagai calon anggota DPRD Sultra, namun karena ada istrinya, Wa Ode Farida yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Sultra, Ia menolak.
Kemudian, Ia kembali ditawarkan sebagai calon DPR-RI. Kala itu, Ia memilih untuk pikir-pikir. Tiba-tiba saja, datang La Pili dan menyampaikan bahwa dirinya (La Pili) telah mendapat restu dari PKS untuk maju sebagai calon DPR-RI. Saat itulah Ia memutuskan maju di DPD.
“Kalau saya maju di DPR-RI, tidak mungkin kita bisa kumpul bersama lagi. Otomatis, pendukung akan pecah. Bahkan, bisa jadi saya dengan La Pili tidak akan baku tegur karena beda partai. Tapi saya hindari itu semua. Saya ingin, kita terus bersama-sama dalam suka maupun duka,” tandasnya.
Penulis: Kinong
Editor : Jumaddin Arif