panjikendari.com – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdul Salam Sahadia, S.Sos, M.AP turun ke konstituen melaksanakan reses dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya (Dapil).
Dalam reses masa sidang I tahun sidang 2019-2020 tersebut, Salam Sahadia yang duduk di Komisi III DPRD Sultra melakukan reses pertamanya di Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sabtu, 01 Februari 2020.
Hadir dalam kegiatan reses tersebut ratusan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan majelis taklim. Mereka menaruh harapan besar perbaikan jalan dan jembatan di Buton Utara yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi.
Kondisi sebagian besar jalan dan jembatan yang berstatus jalan propinsi dan jembatan di wilayah Kabupaten Buton Utara mengalami kerusakan yang cukup serius.
Atas kondisi jalan tersebut masyarakat Buton Utara mengharapkan agar apa yang dirasakan terutama mengenai kondisi jalan dan jembatan yang rusak dapat diperjuangkan.
Aspirasi masyarakat ini disambut baik oleh Salam Sahadia yang juga peraih suara terbanyak Dapil Muna, Muna Barat, dan Buton Utara dari partai Demokrat.
“Kedatangan saya di sini hari ini bukan datang kampanye, tapi saya datang di sini untuk menjalankan tugas yang bapak ibu amanahkan kepada saya. Saya diberikan tugas oleh negara untuk mendengarkan apa yang aspirasi bapak ibu untuk saya perjuangkan di propinsi,” terang Abdul Salam Sahadia di hadapan masyarakat.
Kata Salam, persoalan kondisi jalan dan jembatan yang menjadi gawean pemerintah propinsi yang ada di Butur akan dijadikan skala prioritas.
Menurutnya, pada tahun anggaran 2019 yang telah berhasil diperjuangkan adalah pengaspalan Bubu-Kambowa, Ronta-Lambale, dan Eengkoruru-Ereke.
Salam mengakui, pada tahun 2019 lalu belum maksimal karena semua anggaran yang godok masih kewenangan anggota DPRD Sultra sebelumnya termasuk pembahasan anggaran tahun 2020.
“Sehingga kita hanya ada tiga jembatan yang masuk reguler, namun masyarakat Buton Utara yang kreatif, kerusakan jalan dan jembatan terus menerus diupload ke media sosial, melihat kondisi ini saya tidak bisa diam. Pada setiap kesempatan, kondisi ini selalu saya sampaikan kepada semua pihak yang terkait baik dalam pertemuan formal maupun non formal,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, Kabupaten Buton Utara mendapatkan tambahan dana kontigensi atau dana darurat untuk memastikan perbaikan seluruh jalan dan jembatan yang rusak.
Menurutnya, jalan provinsi dalam kabupaten yang paling panjang kerusakannya se Sulawesi Tenggara adalah Kabupaten Buton Utara. (mir/jie)