• Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik
PanjiKendari.com
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • EKOBIS
  • PENDIDIKAN
  • SPORT
  • PRODUK
  • PROPERTI
Home BERITA UTAMA

Potret Kondisi Masyarakat Pesisir dalam Pameran Fotografi “Living at the Urban Seafront”

08/05/2025
in BERITA UTAMA, EKOBIS, PENDIDIKAN
Reading Time: 2 mins read
Potret Kondisi Masyarakat Pesisir dalam Pameran Fotografi “Living at the Urban Seafront”
113
SHARES
469
VIEWS
Bagi ke FBTweet ke TwitterBagikan ke WA

Jakarta, Panjikendari.com — Goethe-Institut Indonesien bekerja sama dengan Bremen Centre for Building Culture menghadirkan pameran fotografi “Living at the Urban Seafront“ mulai 6 Mei sampai 1 Juni 2025 di Goethe-Institut Jakarta. Pameran ini menampilkan 47 karya dari 17 fotografer Indonesia dan Jerman, menyusuri pengalaman dan kondisi masyarakat yang tinggal di tepian kota dan laut—dari Jakarta, Bekasi, Gresik, Makassar hingga Bremen (Jerman).

Pameran ini menampilkan karya-karya dari Aan Melliana, Abyan Madani, Agus Susanto, Arie Basuki, Dikye Ariani, Djuli Pamungkas, Fernando Randy, Idealita Ismanto, Iqro Rinaldi, Muhammad Fauzan, Nafiah Solikhah, Qeis Sulthon, Rejeky Kene, Wiagung Prayudha, Yuan Adriles asal Indonesia yang didialogkan dengan karya Nikolai Wolff dan Kay Michalak dari Bremen.

Karya dari lima belas fotografer Indonesia tersebut dipilih melalui panggilan terbuka yang menerima 31 entri, kemudian diseleksi oleh enam juri interdisipliner dari Indonesia dan Jerman: Irene Barlian (fotografer/Jakarta), Ulrike Heine (ilmuwan budaya/Kiel), Sigit D. Pratama (desainer pameran/Jakarta), Jan-Philipp Possmann (kurator/Mannheim), Elisa Sutanudjaja (urbanis/Jakarta), dan Nikolai Wolff (fotografer/Bremen).

BacaJuga

Saatnya Bersinergi: Selamatkan Laut Indonesia

Wali Kota Kendari Jadi Narasumber di Puncak HPSN 2025, Soroti Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Dampak Perubahan Iklim terhadap Kehidupan Masyarakat Pesisir Kabupaten Muna

“Perubahan iklim adalah fenomena global yang harus kita hadapi dengan strategi mitigasi. Salah satu strategi dalam kaitan dengan kenaikan permukaan air laut adalah ketahanan kawasan pesisir. Dialog di antara kota-kota pesisir yang begitu berbeda seperti Bremen dan Jakarta mengungkapkan keberagaman tanggapan. Sebagai lembaga kebudayaan, kami mengusung misi untuk meningkatkan kesadaran – karena melalui pemecahan masalah bersamalah pemahaman, keterhubungan, dan harapan bisa tumbuh,“ kata Kepala Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Dr. Ingo Schöningh saat pembukaan pameran di GoetheHaus Jakarta pada Selasa, 6 Mei 2025, yang dihadiri lebih dari 100 pengunjung.

Kerentanan dan Ketangguhan

Lebih dari 60 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir, negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Namun, kehidupan pesisir malah makin tidak pasti.

Kenaikan muka air laut, penurunan tanah, abrasi, dan banjir tidak datang sebagai bencana tiba-tiba—melainkan berlangsung perlahan, melalui keseharian, perubahan senyap, dan kelalaian struktural.

“Foto-foto dalam pameran ini juga sekilas menelusuri bagaimana orang terus beradaptasi, bertahan, dan memberi makna pada batas yang terus berubah antara daratan dan laut. Beberapa foto menampilkan upaya mempertahankan daratan dari air melalui tanggul, tembok, dan pompa. Lainnya menunjukkan apa yang terjadi ketika infrastruktur gagal—atau jika tak pernah hadir. Juga tentang beragam bentuk ketahanan: membangun ulang rumah, mengangkut air bersih melewati banjir, menunggu dalam ketidakpastian, atau sekadar bermain di tanah yang mungkin segera hilang,“ ujar Elisa Sutanudjaja selaku perwakilan juri.

Pameran ini tidak hanya terkait konsekuensi dari krisis iklim yang mengerikan. Ini juga merupakan sebuah ajakan refleksi, jauh dari banjir rob dan garis pantai yang semakin terkikis: tentang kegigihan, kenangan, dan kehidupan sehari-hari di atas tanah yang lenyap.

Sebelumnya, “Living at the Urban Seafront” telah dipamerkan di Bremen Centre for Building Culture, Jerman, pada 14 Maret-30 April 2025. Di Goethe-Institut Jakarta, pameran yang hadir sebagai bagian dari program GoetheHaus Foyer ini dapat dikunjungi setiap Selasa hingga Minggu (tutup hari Senin dan libur nasional) mulai pukul 12.00-20.00 WIB secara gratis.

Tentang Goethe-Institut

Goethe-Institut merupakan lembaga kebudayaan Republik Federal Jerman yang aktif di seluruh dunia. Kami mempromosikan pengajaran bahasa Jerman di luar negeri dan mendorong pertukaran budaya antarbangsa. Kami juga menyampaikan gambaran menyeluruh mengenai Jerman melalui informasi tentang kehidupan politik, sosial dan budaya di Jerman. Beragam program budaya dan pendidikan kami menyokong dialog antarbudaya dan memfasilitasi partisipasi kultural. Berbagai program tersebut memperkukuh struktur-struktur masyarakat madani dan mendukung mobilitas global. (*)

Editor: Jumaddin

 

Tags: abrasi pantaiadaptasi perubahan iklimbanjir robBremenbudaya pesisirfotografer IndonesiaGoethe-Institut JakartaJakartakehidupan di tepi lautketahanan pesisirkrisis iklimLiving at the Urban Seafrontmasyarakat pesisirpameran fotografipameran seni gratisperubahan iklimseni visual
Previous Post

Kendari Berdzikir, Wali Kota Luncurkan Program 1.000 Pengajar Al-Qur’an 

Next Post

D’MASIV dan Buya Yahya Bahas Kolaborasi Seni untuk Dakwah dan Kemanusiaan

Next Post
D’MASIV dan Buya Yahya Bahas Kolaborasi Seni untuk Dakwah dan Kemanusiaan

D'MASIV dan Buya Yahya Bahas Kolaborasi Seni untuk Dakwah dan Kemanusiaan

Recent News

Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

KAI Salurkan Rp8,1 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat: Dorong Keberlanjutan dan Kesejahteraan Lewat TJSL

14/05/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

Dukung Industri Game Indonesia: BINUS UNIVERSITY melalui Jakarta GameFest Jadi Pelopor Festival Game di Kancah Universitas

14/05/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

14/05/2025
Rektor UHO Mangkir, DPRD Sultra Siap Gelar RDP Lanjutan dan Bentuk Pansus

Rektor UHO Mangkir, DPRD Sultra Siap Gelar RDP Lanjutan dan Bentuk Pansus

14/05/2025

Media Partner

PETITE UTOPIA di PIK Avenue: Dunia Mini Penuh Warna
EKOBIS

PETITE UTOPIA di PIK Avenue: Dunia Mini Penuh Warna

by Redaksi
28/04/2025
CHAGEE Resmi Dibuka di PIK Avenue
EKOBIS

CHAGEE Resmi Dibuka di PIK Avenue

by Redaksi
28/04/2025
Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi
EKOBIS

Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi

by Redaksi
27/04/2025
KAI Perkuat Komitmen Keselamatan melalui Sertifikasi Petugas Operasional
EKOBIS

KAI Perkuat Komitmen Keselamatan melalui Sertifikasi Petugas Operasional

by Redaksi
27/04/2025
Tetap Tenang Urus Keuangan bersama Solusi Cerdas BRI Finance
EKOBIS

Tetap Tenang Urus Keuangan bersama Solusi Cerdas BRI Finance

by Redaksi
27/04/2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kemendesa Buka Rekrutmen Terbuka 41 Posisi Tenaga Ahli P3PD, Ini Syarat dan Jadwalnya

Kemendesa Buka Rekrutmen Terbuka 41 Posisi Tenaga Ahli P3PD, Ini Syarat dan Jadwalnya

18/04/2025
Lima Hari Hilang, Guru SMP di Butur Ditemukan Meninggal Dunia

Lima Hari Hilang, Guru SMP di Butur Ditemukan Meninggal Dunia

25/04/2025
Ternyata Sudah Ditakdirkan Melahirkan Anak Laki-laki atau Perempuan Saat Hamil, Tingkat Akurasi 95,98%

Ternyata Sudah Ditakdirkan Melahirkan Anak Laki-laki atau Perempuan Saat Hamil, Tingkat Akurasi 95,98%

05/11/2017
Saatnya Bersinergi: Selamatkan Laut Indonesia

Saatnya Bersinergi: Selamatkan Laut Indonesia

13/04/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

KAI Salurkan Rp8,1 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat: Dorong Keberlanjutan dan Kesejahteraan Lewat TJSL

14/05/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

Dukung Industri Game Indonesia: BINUS UNIVERSITY melalui Jakarta GameFest Jadi Pelopor Festival Game di Kancah Universitas

14/05/2025
Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

14/05/2025
Rektor UHO Mangkir, DPRD Sultra Siap Gelar RDP Lanjutan dan Bentuk Pansus

Rektor UHO Mangkir, DPRD Sultra Siap Gelar RDP Lanjutan dan Bentuk Pansus

14/05/2025

Panji Kendari merupakan media online yang mengabarkan peristiwa terkini di jazirah Sulawesi Tenggara dengan mengedepankan potensi daerah, potensi wisata, dan kejadian-kejadian untuk para pembaca.

Arsip Berita

Follow Us




Like Our Facebook

Follow Us

  • 291 Followers
  • 71 Subscribers
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik

© 2019 PanjiKendari.Com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video

© 2019 PanjiKendari.Com