KONDA, Panjikendari.com – Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti kebun jagung milik Petani Milenial di kavling Taman Sari, Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Konawe Selatan, Ahad, 4 Mei 2025. Di bawah tenda seadanya yang didirikan di dalam barisan jagung yang sudah dipanen sebagai bahan menu Binte Biluhuta, acara Binte Biluhuta Part 2 ini digelar sederhana tapi penuh makna, menghadirkan cita rasa khas Gorontalo dan kehangatan silaturahmi dalam balutan suasana kebun yang bersahaja.
Acara ini merupakan lanjutan dari gelaran sebelumnya: Binte Biluhuta Part 1, yang sukses mempertemukan para pemilik kavling Taman Sari. Kali ini, tamu-tamunya jauh lebih beragam, mulai dari tokoh publik, komunitas Gorontalo di Kendari, hingga mitra dan sahabat Petani Milenial.
Hadir dalam acara ini antara lain Ketua Komisi I DPRD Sultra La Isra, mantan Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Jaharuddin Umar, mantan Komisioner Bawaslu Sultra Munsir Salam, Bar Kamiran, serta La Ode Sahara dari UPTD Balai Guru Penggerak Sultra. Juga tampak Ketua Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) di Sultra yang merupakan istri mantan Sekda Muna, ada dari TVRI Sultra Ibu Fatma yang turut memasak langsung Binte Biluhuta, Abdoel Sunardin Rindo dari Bawaslu Konawe Utara periode lalu, Zaini Dahlan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sultra, komunitas GP Kota Kendari, tim marketing Petani Milenial, dan keluarga besar KKIG yang datang dari berbagai penjuru.
Rasa yang Menyatukan
Binte Biluhuta—dalam bahasa Gorontalo berarti “jagung yang disiram”—adalah hidangan tradisional yang menyatukan jagung lokal Muna, ikan cakalang, dan kelapa parut dalam kuah hangat berbumbu khas. Dihidangkan hangat, rasanya segar, gurih, dan menyentuh rasa nostalgia banyak perantau asal Gorontalo.
Selain menu andalan itu, juga disajikan Nasi Kuning Gorontalo, Pia Gorontalo, kue Wapili yang legit dan lembut, serta Nasi Jagung Balobinde yang menjadi ciri khas lain Gorontalo.
Sederhana Tapi Berkesan
“Maaf ya kalau seadanya… Beginilah suasana kebun. Sekebun-kebunnya menu kebun,” ujar Mister Saha, CEO Petani Milenial, dengan gaya bersahajanya. Namun dari wajah-wajah para tamu yang tersenyum puas, tampak jelas bahwa kesederhanaan justru jadi kekuatan utama acara ini. Bahkan ada beberapa rombongan yang sempat tersesat sampai ke Cialam, tapi tetap datang dengan semangat. “Jangan kapok ya… Datang lagi!” ucap Saha sambil tertawa.
Petani Milenial: Bertani sambil Bersilaturahmi
Taman Sari adalah salah satu dari berbagai proyek tanah kavling garapan Petani Milenial. Setiap kavling tak sekadar tanah kosong, tapi dijadikan kebun produktif yang ditanami, dirawat, dan dipanen bersama.
Sebelumnya, Petani Milenial telah mengelola Agrowisata California di Cialam Jaya (pepaya California), Kavling Rahia (durian), Kavling SIEM Madu (jeruk siem), hingga Eco Park Kampus dan Lingkar Kampus di sekitar kampus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Kendari.
Kini mereka bersiap membuka tahap baru tanah kavling dengan sistem syariah dan harga yang bersahabat.
Siapa tahu, kelak ada Binte Biluhuta Part 3, dan kamu salah satu yang hadir sebagai pemilik tanah kavling? (*)
Editor: Jumaddin