Panjikendari.com – Saat ini pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan menjadi hal penting terutama di wilayah pesisir dan perkotaan. Salah satu kelurahan di Kota Kendari yang berada di wilayah pesisir adalah Kelurahan Talia.
Masyarakat di wilayah ini umumnya bermatapencaharian sebagai nelayan dan sektor jasa dengan status ekonomi yang rendah. Kondisi ekonomi yang demikian berimbas pada rendahnya daya beli masyarakat terhadap produk-produk pangan untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Pemanfaatan lahan pekarangan, selain mampu menciptakan kemandirian pangan domestic/keluarga, juga dapat menjadi sumber diversifikasi pangan dan gizi keluarga, mengurangi beban pengeluaran, dan dapat menjadi sumber usaha baru yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
Pekarangan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya pertanian dalam skala kecil namun kontinuitas dan peran ibu rumah tangga menjadi penting dalam keberhasilan pemanfaatkan pekarangan tersebut.
Oleh karena itu Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari yang diketuai oleh Arsy Aysyah Anas, S.P., M.P dengan anggota Wa Ode Sitti Anima Hisein, S.P., M.P dan Zulfikar, S.P., M.P bersama 2 mahasiswa terpanggil untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga di Kelurahan Talia.
Dalam kegiatan awal telah dilakukan pertemuan dengan pihak kelurahan yang dihadiri oleh Lurah Talia Arling Habir, SIP, M.AP dan perwakilan ibu-ibu Kelurahan Talia.
Melalui pertemuan tersebut, tim menjelaskan bagaimana meningkatkan kesuburan tanah untuk pemanfaatan pekarangan melalui upaya rekayasa tanah dan kondisi atmosfer melalui pemanfaatan limbah organik terfermentasi sebagai bahan ameliorant tanah yang merupakan bentuk teknologi sederhana yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah masalah kesuburan tanah diwilyah pesisir.
Zulfikar sebagai salah satu anggota tim menjelaskan bahwa amelioran adalah bahan – bahan yang mampu meningkatkan kesuburan tanah secara paripurna, yaitu secara fisik, kimia dan biologi.
“Sehingga pemanfaatannya akan mampu menjadikan lahan pekarangan pesisir layak digunakan sebagai tempat membudidayakan tanaman guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan pemenuhan gizi berbasis keluarga,” katanya.
Arsy Aysyah Anas sebagai ketua tim menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan PKM ini adalah : 1) Introduksi/sosialisasi dan bimbingan teknis pengolahan limbah organik menjadi bahan amelioran, 2) Mendiseminasikan aplikasi limbah organic terfermentasi sebagai bahan ameliorant pada lahan pekarangan rumah pesisir, dan 3) Pembuatan demplot pemanfaatan limbah organic terfermentasi sebagai bahan ameliorant tanah untuk budidaya tanaman sayuran. Selain itu juga akan diberikan penyuluhan cara mengatasi hama dan penyakit tumbuhan.
Anggota tim lainnya, Anima Hisein, menjelaskan bahwa pengendalian hama dan penyakit tanaman juga menjadi hal penting diperhatikan karena kebanyakan kegagalan dari suatu budidaya tanaman karena tidak mengetahui secara tepat cara penanggulangan hama dan penyakit tanaman yang dibudidayakan tersebut.
Pelaksanaan PKM akan dilakukan dengan memberdayakan/melibatkan kelompok Ibu-Ibu Rumah Tangga secara aktif dalam keseluruhan tahapan kegiatan. Kegiatan ini akan berlangsung mulai bulan Juni sampai September 2020, kegiatan ini didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi-Badan Riset Nasional dan UHO.
Sehingga diharapkan di akhir kegiatan akan terbentuk kesadaran bersama semua warga Kelurahan Talia untuk memanfaatkan pekarangannya sekecil apapun untuk dimanfaatkan sebagai tempat membudidayakan tanaman guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan pemenuhan gizi berbasis keluarga. (rls)