Kendari, Panji Kendari – Meskipun babak Final Four Liga Dua Laode Seri 2 masih menyisakan satu pertandingan untuk keempat tim yang berlaga, namun dapat dipastikan Piala Bergilir Liga akan segera berganti pemilik.
Pasalnya juara bertahan Fetegho Rumampe (FR) sudah dipastikan gugur dalam persaingan menuju gelar juara. Pun demikian dengan runner up seri 1, Tunas Maju Kendari juga dipastikan tidak lagi memiliki peluang untuk membawa pulang Piala bergilir Liga Dua Laode.
Dua tim tersisa yang masih memiliki peluang menjadi kampiun adalah Ve-Lusia, tim peringkat ketiga seri-1 dan LDM Mubar, tim pendatang baru yang diluar dugaan mampu bersaing dengan tim-tim mapan.
Menilik dua pertemuan dalam putaran pertama dan putaran kedua Liga Seri 2, tim Ve-Lusia dua kali mengandaskan perlawanan tim LDM Mubar. Bukan hanya itu, Amel dkk menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menderita kekalahan dalam 10 kali pertandingan.
Namun seolah tidak peduli akan rekor mentereng Ve-Lusia, anak-anak LDM siap merusak rekor tak pernah kalah yang dibukukan oleh anak-anak Elang Emas (Elang Emas, gelar Ve-Lusia-RED).
Hal tersebut diungkapkan oleh kapten tim LDM Mubar, Rheny Meisari. Pemain senior Sultra yang dibesarkan oleh Tunas Maju Kendari itu mengaku jika pemain-pemain LDM Mubar sudah siap bertanding dan memberikan penampilan terbaik.
“Insya Allah siap, memang lawan kuat dan semua pemain senior. Tapi kami akan mencoba, prinsipnya kita bertarung dulu baru kita lihat kemudian”, jelas Rheny.
Selanjutnya Rheny juga mengakui jika mereka memiliki motivasi lebih ketika berhadapan dengan tim kuat.
“Kami bersyukur berada di tim ini. Mungkin kamilah satu-satunya tim yang tidak pernah terbebani oleh hasil pertandingan. Menang-kalah kami sikapi dengan santai, Boss juga tertawa-tawa saja tanpa pernah mempersoalkan hasil pertandingan dan itu menjadikan kami lebih kompak dan menyatu sebagai tim”, kata Rheny.
Hal tersebut diakui oleh Rheny dikarenakan pemain yang bermain di tim LDM adalah pemain-pemain pilihan yang saling memiliku chemistry antara satu dengan yang lain.
“Memang hampir semua pemain junior, maka kami yang senior diberi peran lebih oleh Pak Boss, selain bekerjasama sebagai tim, kami juga harus membimbing pemain-pemain junior dan itu menyenangkan”, pungkas Rheny.(rls)