Panjikendari.com – Musyawarah Komisariat Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (Hiski) Sultra memilih secara aklamasi Doktor Rasiah sebagai ketua. Kesepakatan tersebut dicapai saat agenda rapat pleno hari Minggu, 10 Desember 2021 yang berlangsung secara virtual.
Puluhan anggota Hiski Sultra menyepakati akademisi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB)Universitas Halu Oleo itu untuk memimpin perhimpunan sarjana kesusastraan tersebut.
Saat menyampaikan pidato pertamanya, penulis buku Poskolonialisme dalam Sastra Amerika itu bahwa ke depan, pengurus harus solid agar program yang dihasilkan musyawarah komisariat ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Menurutnya, Hiski Sultra seharusnya mendukung karir para anggotanya di tempat kerjanya masing-masing. Selain itu, kerjasama harus dibina dengan berbagai instansi, salah satunya kantor bahasa walaupun akan membangun komisariat sendiri, ia berharap tetap terjalin kerjasama dengan Hiski Sultra. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan amanah peserta musyawarah sebagai Ketua Hiski Sultra Periode 2021—2024.
Pada momen tersebut, Doktor Sumiman Udu sebagai ketua lama mendukung sepenuhnya Rasiah sebagai ketua baru Hiski Sultra.
Ia menjelaskan bahwa regenerasi di tubuh Hisksi harus terjadi agar dinamika intelektual terus tumbuh. Penulis novel Di Bawah Bayang-Bayang Ode dan Perempuan dalam Kabanti Sebuah Tinjauan Sosiofeminis itu menambahkan bahwa guru-guru di berbagai kabupaten harus dirangkul sebagai anggota Hiski. Rektor Universitas Muslim Buton tersebut juga mendukung dikembangkannya Hiski menjadi komisariat bari di berbagai perguruan tinggi dan intansi pemerintah lainnya.
Saat menyampaikan sambutan penutup, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Dokter Herawati mengatakan bahwa ke depan Hiski harus merangkul kalangan guru, instansi, sastrawan, dan berbagai pihak untuk mengembangkan Hiski.
Di Sulawesi Tenggara, lanjutnya, banyak kekayaan sastra daerah dan sastra Indonesia yang dapat dikembangkan. Para akademisi, guru, dan sastrawan dapat saling membahu untuk mengangkat sastra sebagai wahana penghargaan atas nilai-nilai kemanusiaan.
Pada kesempatan itu, instruktur literasi nasional ini juga menyampaikan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan membentuk Hiski Komisariat Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari pengembangan Hiski dan peneliti di lembaga bahasa itu yang juga dapat bermitra dengan Hiski Sultra yang baru saja memilih ketua barunya.
Salah seorang senior di dunia akademisi, La Ode Balawa berpesan agar Hiski dalam kepengurusan yang baru harus hidup di atas nilai intelektual dan kemanusiaa. Katanya, perbedaan sebagai latar setiap pengurus harus menjadi penopang gairah kerja organisasi. Adab dan etika harus mendapat tempat terhormat di perhimpunan tersebut. Ia juga mendorong agar latar belakang keilmuan dan pengetahuan yang beragam menjadi pondasi kuat bagi kerja Hiski ke depan.
Musyawarah Komisariat Hiski Sultra juga menghasilkan anggaran dasar dan rumah tangga Hiski Sultra. Selain itu juga menyepakati kerjasama dan pengembangan organisasi, serta program kerja yang akan dijalankan pengurus baru sebagai amanah.
Selain Ketua Hiski Sultra, musyawarah juga memilih Fina Amaliah sebagai sekretaris umum dan Jariah sebagai bendahara umum. (rls)