panjikendari.com, Laworo – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara, bekerjasama dengan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melaksanakan kegiatan sosialisasi kajian peningkatan produktivitas kacang tanah lokal di Kecamatan Wadaga, Sabtu, 29 Februari 2020.
Dalam kegiatan tersebut melibatkan masyarakat tani di dua desa yaitu Desa Katobu dan Desa Lailangga.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Muna Barat, Mukhtar, S.Pd., M.Sc., mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dengan memberi perlakuan dalam teknik pengolahan lahan guna peningkatan produktivitas dan kualitas kacang tanah lokal di Kecamatan Wadaga.

Kegiatan tersebut, kata dia, dilaksanakan dalam rangka mendukung program Bupati Muna Barat dalam mewujudkan kawasan agropolitan, yaitu, kota pertanian yang tumbuh dan berkembang, serta mampu memacu berkembangnya sistem usaha agribisnis, sehingga dapat melayani dan mendorong kegiatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya.
Kawasan agropolitan terdiri dari kota pertanian dan desa-desa sentra produksi pertanian di wilayah sekitarnya, tanpa ditentukan oleh batasan administrasi pemerintahan, tapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi yang ada.
“Kecamatan Wadaga sebagai pusat komoditas unggulannya adalah kacang tanah sehingga kita fokuskan kajian tentang kacang tanah untuk menopang kawasan agropolitan,” kata Mukhtar.
Sementara itu, tim ahli dari akademisi UHO Kendari, Dr. Nini Mila Rahni, S.P., M.P., menjelaskan, kegiatan ini merupakan sosialisasi pendahuluan, sebagai tahap awal dari program kemitraan wilayah.
Pada tahap kedua, kata dia, akan dilaksanakan pelatihan atau bimbingan teknis pembuatan pupuk organik hayati
“Selanjutnya pembuatan Demplot aplikasi pupuknya dan penanganan pasca-panennya,” terang Nini.
Program kemitraan ini, lanjut Nini, untuk meningkatkan produksi kacang tanah lokal khususnya kacang tanah lokal asal Muna Barat dan menjadikan Muna Barat sebagai salah satu sentra produksi kacang tanah di Sulawesi Tenggara sekaligus meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
Camat Wadaga, Abdul Razilu Kaaka, S.Sos., MM., mengaku, kegiatan ini merupakan sesuatu hal yang sangat baik untuk masyarakat petani di Muna Barat pada umumnya, khususnya di Kecamatan Wadaga.
Karena pada dasarnya, kata dia, produk unggulan Kecamatan Wadaga adalah kacang tanah, dimana 80 persen masyarakat petani menanam kacang tanah.
“Dan itu dilakukan tanpa ada perlakuan, atau secara alami,” ujarnya.
Ia berharap, dengan diadakannya sosialisasi penggunaan pupuk organik berbahan hayati dapat meningkatkan hasil produk petani khususnya tanaman kacang tanah yang sekaligus juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat petani dan mampu mengangkat harkat martabat mereka.
“Mudah-mudahan kerjasama dengan Universitas Halu Oleo berkesinambungan terutama mendampingi masyarakat kami petani kacang tanah sehingga kedepannya kacang tanah Kecamatan Wadaga menjadi komoditas unggulan Muna Barat dan dapat dikenal oleh seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara atau masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” harapnya. (jie)