panjikendari.com – Bagi masyarakat, khususnya calon penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan Pelabuhan Nusantara Kendari, sepertinya harus teliti dalam membeli makanan dan minuman di wilayah pelabuhan.
Pasalnya, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari menemukan beberapa jenis biskuit dan berbagai merek minuman kedaluwarsa atau ekspayer diperjualbelikan di Pelabuhan Nusantara Kendari.
Informasi ini diketahui saat Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra Mastri Susilo bersama asisten Ombudsman Sultra Nazaruddin melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Nusantara Kendari
Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah KKP Kendari, Wahyuni Harti Thamrin, mengungkapkan, sejak bertugas pada H-15 Idulfitri, pihaknya menemukan sejumlah minuman kedaluwarsa.
“Rata-rata minuman dingin. Kita sudah koordinasikan dengan pihak BPOM untuk ditindaklanjuti. Dan barang-barangnya sudah diamankan,” ungkap Wahyuni kepada sejumlah jurnalis, di Pelabuhan Nusantara Kendari, Sabtu, 9 Juni 2018.
Wahyuni tidak mengetahui dari mana saja makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan tubuh tersebut dipasok.
Hanya saja, ibu berhijab ini mengimbau kepada calon penumpang yang berbelanja di kawasan pelabuhan Nusantara Kendari untuk memperhatikan kemasan dan ekspayer date dari makanan atau minuman yang dibeli.
Sementara itu, para pedagang mengaku tidak menyadari bila beberapa jenis makanan dan minuman yang mereka jajakan sudah kedaluwarsa.
Salah seorang pedagang yang ditemui panjikendari.com, Wa Sabati, mengaku, nanti setelah ada petugas yang datang melakukan penyitaan, baru dirinya mengetahui jika jualannya sudah kedaluwarsa.
“Ada yang diambil kemarin. Kayanya sudah kadaluarsa (baca: kedaluwarsa). Kalau saya tidak banyak. Hanya kan bukan saja saya, termasuk pedagang yang lain jual juga,” ungkap Wa Sabati.
Wa Sabati menyebut nama sebuah perusahaan distributor makanan dan minuman di Kota Kendari yang menyuplai barang kepada pedagang di Pelabuhan Nusantara Kendari.
Ibu paruh baya itu mengaku kecolongan dengan adanya barang-barang kedaluwarsa tersebut.
Pasalnya, pihak distributor menyuplai barang dengan menyatukan atau mencampur antara barang yang sudah kedaluwarsa dan yang belum kedaluwarsa.
“Jadi kita tidak tau. Dorang (mereka/pemasok) tunjukkan juga sama kita, kalau barangnya masih bagus. Tapi ternyata baku campur,” polos Wa Sabati.
Atas kejadian itu, Wa Sabati bersama pedagang lainnya di sana mulai teliti dalam membeli makanan atau minuman untuk dijual kembali.
Meskipun sejak kasus itu terungkap dipastikan sudah tidak ada lagi makanan dan minuman beredar di Pelabuhan Nusantara Kendari, namun calon penumpang tetap saja was-was.
“Kita sudah tau informasinya (ada temuan barang ekspayer) tapi tetap hati-hati. Kita periksa tanggal kadaluarsanya,” ujar salah seorang penumpang yang mengaku bernama Arman.
Mengenai temuan ini, Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra, Mastri Susilo, menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disperindag Kota Kendari dan Balai POM supaya tidak ada lagi makanan dan minuman yang beredar di tengah masyarakat jelang lebaran ini.
“Kita sudah tanya juga tadi para pedagang. Memang ada beberapa jenis minuman kedaluwarsa yang didrop oleh perusahaan tertentu. Tidak usah saya sebutkan nama perusahaan distributornya.”
“Yang pasti kita sudah kantongi nama distributornya, nanti kita teruskan ke Disperindagkop untuk diambil tindakan lebih lanjut,” tegas Mastri kepada sejumlah jurnalis usai melakukan sidak di Pelabuhan Nusantara Kendari. (jie)