Kendari – Dalam upaya membangun kemandirian ekonomi masyarakat transmigran, DPD Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) Sulawesi Tenggara meluncurkan program unggulan GERAM GASTARA (Gerakan Kampung Unggas Sulawesi Tenggara). Program ini menjadi tonggak baru bagi sektor peternakan unggas di daerah tersebut, menjadikannya pilar utama peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Setelah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD PATRI Sultra, Mastri Susilo langsung bergerak cepat. Ia memulai langkah besarnya dengan mengunjungi Alisa Farm, salah satu sentra peternakan ayam milik Nasrun di Desa Alebo, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP PATRI, Bambang Sulistyo, serta anggota PATRI lainnya.
“Program ini bukan sekadar wacana, tetapi benar-benar langkah konkret dalam membangun kemandirian ekonomi warga PATRI,” ujar Mastri Susilo dengan optimisme.
Geram Gastara dirancang sebagai rantai bisnis peternakan ayam yang terintegrasi, mencakup penetasan telur, pembesaran ayam, hingga pemasaran ke industri pengolahan ayam. Konawe Selatan dipilih sebagai lokasi percontohan karena memiliki potensi besar dalam pengembangan unggas.
Ketua Umum DPP PATRI, Bambang Sulistyo, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan visi PATRI untuk menciptakan kemandirian ekonomi. “Kami ingin warga PATRI tidak hanya mengandalkan bantuan, tetapi juga memiliki usaha sendiri yang berkelanjutan,” katanya.
Saat ini, industri pengolahan ayam di Konawe Selatan membutuhkan 30.000 ekor ayam per minggu. Dengan hadirnya Geram Gastara, PATRI Sultra menargetkan pasokan awal sebesar 5.000 ekor per minggu. Ini menjadi pijakan awal dalam membangun jaringan peternakan unggas yang lebih luas dan berkesinambungan.
Selain Konawe Selatan, daerah lain seperti Muna dan Konawe juga akan dikembangkan untuk memperluas cakupan program ini. Dengan strategi yang tepat, PATRI Sultra siap menjadi pemain utama dalam industri peternakan unggas di Sulawesi Tenggara.
Agar program ini berjalan dengan sistematis dan profesional, DPD PATRI Sultra berencana membentuk koperasi peternak unggas. Koperasi ini akan menjadi wadah koordinasi antara peternak, industri, dan pasar guna memastikan produksi dan distribusi ayam tetap stabil dan lancar.
Tak hanya bagi warga PATRI, program ini juga terbuka bagi masyarakat umum yang ingin berkolaborasi dalam bentuk kemitraan peternakan ayam rumahan. “Siapa pun yang ingin berkontribusi dalam membangun ekonomi kampung, mari bergabung dan membangun kemandirian berbasis peternakan unggas,” ajak Mastri Susilo.
Saat ini, permintaan pasar ayam di Sulawesi Tenggara telah mencapai 30 ton per minggu, sebuah peluang emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan Geram Gastara, PATRI Sultra tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha baru, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi berbasis kemandirian.
Dengan langkah besar ini, Geram Gastara diharapkan bukan sekadar program, tetapi sebuah gerakan nyata menuju masa depan ekonomi yang lebih cerah bagi masyarakat transmigran di Sulawesi Tenggara. PATRI Sultra membuktikan bahwa kemandirian ekonomi bukan hanya impian, tetapi bisa diwujudkan dengan aksi nyata! (*)