panjikendari.com – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Kendari akan melakukan penyegelan terhadap los-los tidak aktif di sejumlah pasar yang dikelolanya. Penyegelan dilakukan menyusul tidak diindahkannya peringatan pihak PD Pasar.
Direktur PD Pasar Kota Kendari, Asnar menyampaikan, banyak los atau kios di pasar-pasar dalam kota yang dikelola PD Pasar tidak digunakan sebagaimana mestinya. Para pedagang yang mengklaim sebagai losnya membiarkannya begitu saja tanpa ada aktivitas.
Bagi Asnar, los-los ‘mati’ seperti itu sangat merugikan karena dianggap menelantarkan aset daerah. “Sementara, kita berharap los-los yang ada bisa dimaksimalkan fungsinya,” terang Asnar, kepada panjikendari.com, Rabu, 10 Oktober 2018.
Selain itu, terang Asnar, los-los kosong di pasar sangat berpotensi menjadi temuan BPK karena dianggap sebagai piutang dari iuran Pemanfaatan Kekayaan Daerah (PKD) yang harus dibayar oleh pedagang setiap hari.
Asnar mengatakan, pihaknya selalu memperingatkan para pedagang yang menguasai los kosong tersebut untuk difungsikan. Peringatannya secara tertulis dan lisan. “Kita juga umumkan lewat toa (pengeras suara) di pasar. Tapi mereka tetap bandel,” kesal Asnar.
Karena tetap bandel sehingga Asnar akan menurunkan tim yang bertugas melakukan penyegelan, dan selanjutnya akan diambil alih oleh PD Pasar untuk diberikan kepada pedagang lain yang membutuhkan los.
Menurut Asnar, banyaknya los kosong di pasar karena para pedagang masih berpegang dengan paradigma lama, bahwa los bisa diklaim begitu saja dan menjadi hak milik pedagang.
Sehingga, kata Asnar, banyak pedagang yang menguasai los hanya untuk sekedar berinvestasi. “Mereka kontrakkan kepada pedagang lain. Bahkan ada yang jual kembali kepada yang lain. Ini yang keliru,” terang Asnar.
Asnar menjelaskan, sebenarnya para pedagang tidak berhak memiliki los. Semua los yang ada, berstatus pinjam pakai. Para pedagang hanya meminjam los dengan membayar iuran PKD setiap hari. Besaran iuran PKD dihitung berdasarkan luas los.
Selain los kosong, lanjut Asnar, ‘penyakit’ lain yang ditemukan di lapangan adalah adanya oknum-oknum aparat yang mengklaim beberapa los lalu menyewakannya kepada pedagang dengan harga mahal.
“Itu kita temukan di Pasar Baruga. Dan kita tidak diamkan. Kita tindaki sesuai mekanisme yang ada,” terang Asnar.
Mengenai rencana penyegelan tersebut, Asnar mengaku, pihaknya sudah menginventarisasi los-los kosong yang akan disegel. Dari enam pasar yang dikelola PD Pasar Kendari, yakni, Pasar Baruga, Anduonohu, Lapulu, Wayong, Punggolaka, dan Pasar Nambo, yang paling banyak los kosong ada di Pasar Lapulu.
Karena itu, sebut Asnar, aksi penyegelan akan dimulai dari Pasar Lapulu, dilanjutkan di lima pasar lainnya, diluar Pasar Sentral Wuawua dan Pasar Sentral Kota Kendari karena masih dikelola pihak Pemkot dan belum diserahkan kepada PD Pasar.
Penulis: Jumaddin Arif