panjikendari.com – Gerhana bulan total atau blood moon akan kembali menyapa Indonesia pada Sabtu, 28 Juli 2018 mendatang.
Awal gerhana akan terjadi pada pukul 00.15 WIB. Hal ini ditandai dengan kontak awal penumbra.
“Gerhana mulai kasat mata (terlihat) pada pukul 01:24 WIB yakni pada saat bayangan inti (umbra) tepat mulai bersentuhan dengan cakram Bulan,” kata seorang astronom amatir, Marufin Sudibyo, seperti dikutip melalui kompas.com, Selasa, 24 Juli 2018.
“Puncak gerhana terjadi pada pukul 03:22 WIB dengan durasi totalitas (yakni saat Bulan sepenuhnya tertutupi umbra) selama 1 jam 43 menit,” sambungnya.
Menurut Marufin, akhir gerhana bulan ini bisa terlihat dari Indonesia pada pukul 05.19 WIB. Padahal, gerhana bulan kali ini akan benar-benar berakhir pada 06.28 WIB.
Marufin juga menjelaskan bahwa gerhana bulan kali ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. “Hanya saja tidak seluruh tahap gerhana bisa disaksikan,” tegasnya.
Di zona waktu Indonesia bagian timur (WIT) misalnya, hanya bisa menikmati awal dan puncak gerhana. Sedangkan akhir gerhana tidak akan bisa disaksikan.
Itu karena bulan sudah lebih dulu terbenam ketika terjadi.
“Sebagian besar pulau Papua bahkan tidak bisa menikmati puncak gerhana, juga karena bulan sudah keburu terbenam,” ungkapnya.
“Sementara di zona waktu WITA, sebagian kepulauan Nusatenggara, sebagian kecil pulau Kalimantan dan seluruh Sulawesi takkan bisa menikmati akhir gerhana kasatmata karena Bulan sudah terbenam lebih dulu,” sambungnya.
Menurut Marufin, seluruh pulau Jawa dan sebagian pulau Sumatra juga tidak bisa menyaksikan tehap akhir gerhana kali ini. Lagi-lagi hal ini karena bulan sudah terbenam. (kcm)