panjikendari.com – Warga jagad maya mendadak dihebohkan dengan foto amplop berisi uang Rp50 ribu. Menariknya, pada sisi luar amplop putih tersebut tertera gambar bakal calon Bupati Muna Syarifuddin Udu (SU)
Bukan hanya gambar sosok dan nama Syarifuddin Udu yang tertulis, melainkan di bagian bawah gambar tertulis lengkap jabatannya sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI.
Di bagian bawah lagi tertulis tebal dengan ukuran besar; Bakal Calon Bupati Muna 2020-2025.
Foto tersebut viral beredar di media sosial (medsos) baik grup-grup WhatsApp maupun Facebook.
Pemilik akun Kontraktor Pembangun Kapal, Senin malam 2 Desember 2019 sekitar pukul 22.32 Wita mengunggah foto tersebut di grup Facebook Wuna Forum. Dalam unggahannya, dia menuliskan keterangan sebagai berikut:
“Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri lagi Bagi2 Uang untuk Tujuan Politiknya.
Sepertinya Bagus diViralkan sampe ke Kemendagri ini Foto, biar sampe ke Pa Tito Karnavian. Rusak Kemendagri kalau begini…
Jangan sampe ini Uang nya Daerah-Daerah yang dibagi-bagi Ke Muna…(sekedar bertanya) 😅😅😅😅.”
Status tersebut mengundang beragam tanggapan. Ada yang nyinyir adapula komentar yang membela Syarifuddin Udu.
Ketua tim pemenangan Syarifuddin Udu, Amin Rambega, yang dikonfirmasi melalui jaringan seluler membenarkan adanya foto tersebut.
“Itu memang benar, tetapi yang kita lakukan ini adalah sebagai pengganti uang transpor masyarakat ke tempat pertemuan.”
“Kenapa kita harus lakukan seperti itu, karena kita harus pikirkan masyarakat. Karena ketika masyarakat hadir di pertemuan, dia korbankan waktunya, dia korbankan tenaganya, dan dia tinggalkan aktivitasnya.”
“Jadi kita harus pikir masyarakat juga, jangan kita egois. Jangan seolah-olah kita mau jadi malaikat, seolah-olah bisa mau perbaiki Muna tapi pada akhirnya tidak bisa bikin apa-apa,” katanya.
Adapun mengenai tanggapan miring tentang foto tersebut, kata Amin, itu hanya sikap nyinyir orang-orang yang tidak suka dengan Syarifuddin Udu. “Buat kami tidak masalah. Masyarakat juga tidak pernah komplain,” tambahnya.
Sebenarnya, lanjut Amin, apa yang dilakukan hanya sebagai bentuk respons terhadap masyarakat yang hari ini sudah antipati dengan politik sebagai akibat dari rasa jenuh terhadap pemimpin-pemimpin sebelumnya.
“Karena mereka berjanji saja tidak pernah ditepati, sehingga masyarakat jenuh. Oleh karena itu, kita mencoba berbuat baik dengan melakukan sesuatu yang itu adalah sebuah pengertian kami, ya, dari pihak SU, agar mereka dipikirkan, seperti yang saya jelaskan tadi,” papar Amin Rambega.
Menurut Amin Rambega, apa yang dilakukan tersebut lebih pada mengajak kepada masyarakat untuk bersilaturahmi dan berkumpul guna mendengarkan visi misi SU tentang nasib Muna kedepan, yang nantinya akan dibandingkan dengan visi misi kandidat lain.
“Bukan berarti semua masyarakat yang hadir adalah orangnya SU, tidak juga begitu. Jadi, masyarakat silakan memilih mana yang terbaik,” ucapnya.
Sebagai ketua tim pemenangan SU, Amin tidak ragu untuk mengajak keluarga, kerabat, dan masyarakat untuk bersma-sama SU. “Karena saya tau betul SU, artinya bahwa dengan suksesnya SU di Kemendagri berarti sudah teruji, baik kecerdasannya maupun integritasnya,” paparnya.
Jabatan yang saat ini ditempati SU bukan jabatan main-main. “Bukan jabatan kaleng-kaleng. Hanya orang yang teruji betul yang bisa menduduki jabatan itu,” ujarnya.
Bagi Amin, SU adalah sosok yang pas untuk memimpin Muna. Paling tidak dapat mengantar Muna agar bisa keluar dari keterpurukan selama ini.
“Saya kira kita tidak bisa pungkiri bahwa Muna adalah salah daerah yang tertinggal diantara kabupaten yang lain, apalagi diantara kabupaten tertua,” ucapnya.
Makanya, kata Amin, SU mencoba menawarkan diri kepada masyarakat Muna agar ia dapat diterima sebagai pemimpin di Muna.
Toh, lanjut dia, SU maju di Pilkada Muna bukan kemauan sendiri. “Ada beberapa tokoh baik di Jakarta maupun di Muna yang meminta agar SU tampil di Muna. Itupun dia tidak serta-merta dia terima, tapi beliau konsultasi dulu dengan keluarganya. Lama baru mengiya,” tutupnya. (jie)