panjikendari.com – Demi mendengar denyut jantung mendiang putrinya, pria bernama Bill mesti bersepeda sejauh 2.250 kilometer.
Pria bernama Bill Conner ini tidak pernah menyangka kalau putrinya Abbey harus meninggal di usia 20 tahun.
Namun Tuhan maha besar, meski putrinya telah tiada, hingga kini Bill masih diberi kesempatan mendengarkan denyut jantung Abbey.
Dan untuk bisa mendengar denyut jantung putrinya itu, Bill harus bersepeda 2.250 KM jauhnya untuk menemui orang yang menerima donor jantung dari abbey.
Seperti dilansir Pos-Kupang.com Rabu 7 November 2018, rute berjarak 4.184 KM itu ditempuhnya dengan mengayuh sepeda. “Dia ingin saya melakukannya,” ujar Bill kepada CBS.
Fort Lauderda, Florida, adalah tempat di mana organ tubuh Abbey disimpan untuk kebutuhan transplantasi. Saat usianya beranjak 16 tahun, tak lama setelah mendapatkan SIM, Abbey memutuskan untuk menjadi pendonor organ tubuh.
Maka ketika ia meninggal, organ tubuhnya akan diberikan bagi siapa saja yang membutuhkan.
“Sangat disayangkan, harapannya terlalu cepat terwujud. Tapi itulah Abbey. Jika Anda berteman dengannya, maka dia akan selalu siap menolong dan mendukungmu,” kenang Bill.
Dan niat baiknya pun tak sia-sia. Jantung Abbey berhasil menyelamatkan Loumonth Jack Jr., pemuda 21 tahun asal Lafayette, Louisiana.
Mengalami serangan jantung, Jack diperkirakan hanya mampu bertahan hidup selama 10 hari. “Berkat Abbey, Jack bisa hidup saat ini,” kata Bill.
Selain Jack, ada empat pria berusia 20-60 tahun yang ‘diselamatkan’ oleh organ donor dari Abbey.
Di samping jantung, Abbey juga menyumbangkan kedua matanya dan jaringan tubuh lainnya.
Abbey dan kakaknya, Austin, ditemukan terapung dalam kondisi tak sadarkan diri dengan posisi telungkup di kolam renang sebuah resor di Cancun, Meksiko, saat liburan musim dingin lalu.
Beruntung nyawa Austin masih bisa terselamatkan, namun malang bagi Abbey. Ia harus pergi untuk selamanya.
Lima bulan berlalu, tepatnya 22 Mei silam, sehari setelah Austin diwisuda, Bill memutuskan untuk pergi ke Fort Lauderda, Florida, dari kampung halamannya di Madison, Wisconsin.
Saat Bill menginformasikan pusat donor Florida tentang perjalanannya, mereka mengirimkan surat kepada para penerima donor dan bertanya bilamana bersedia untuk bertemu Bill. Dan Jack tak perlu berpikir dua kali untuk menyatakan kesediaannya.
Setelah menempuh jarak 2.250 kilometer, Bill akhirnya bertemu dengan Jack di Louisiana, tepatnya saat Hari Ayah yang jatuh pada 18 Juni lalu.
Bagi Bill, momen tersebut terasa sangat istimewa. Meski baru pertama kali bertemu, Bill merasa seperti sudah lama mengenal Jack.
Bill pun akhirnya dapat mendengarkan denyut jantung putrinya yang tertanam di tubuh Jack untuk pertama kali setelah dia meninggal Januari lalu.
Sambil mendengarkan dengan saksama, keduanya tak mampu membendung air mata haru.
“Dia (Abbey) menyelamatkan hidupku. Tapi aku tidak bisa membalasnya. Seandainya aku bisa,” ungkap Jack.
Sebagai ungkapan terima kasihnya, Jack menghadiahi Bill rekaman denyut jantung Abbey supaya bisa didengarkan selama perjalanan menuju destinasi akhir.
Bill pun melanjutkan perjalanannya sembari menyebarkan pesan pentingnya mendonorkan organ tubuh dan menceritakan kebaikan Abbey.
“Semuanya tentang menjadi orang yang tidak egois, menguburkan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkan nyawa orang lain. Jika Anda menginginkan sesuatu yang bisa diwariskan, warisan terbaik apa lagi selain menolong orang lain,” tegas Bill. (*)
Artikel ini telah terbit di media Pos-Kupang.com dengan judul: VIDEO: Demi Mendengar Denyut Jantung Mediang Putrinya, Bill Mesti Bersepeda Sejauh Ini