panjikendari.com – Menguasai Bahasa Inggris sangat perlu dan penting, bahkan menjadi sebuah kebutuhan dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris adalah modal utama dalam menghadapi persaingan kerja seiring perkembangan zaman yang begitu pesat.
Berangkat dari pemikiran tersebut, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fath Kendari, Syamsul Marhalim SP, menyekolahkan sejumlah santrinya di Kampoeng Inggris Kendari, di Jalan Kampung Baru, Anduonohu, Poasia.
Sedikitnya 40 santri Ponpes Al-Fath, mulai dari MI, MTs, hingga MA, menimba ilmu di Kampoeng Inggris Kendari selama dua pekan. Puncaknya, pada Senin 15 Juli 2019 kemarin, setiap santri menguji kemampuannya dengan tampil presentasi berbahasa Inggris di hadapan peserta lain, tenaga pengajar, dan orangtua santri yang hadir melalui acara Family Gathering.
Dalam acara yang dipandu MC (Master of Ceremony) sepasang remaja yang mulai fasih berbahasa Inggris ini, para santri satu per satu maju menyampaikan pengalamannya selama belajar di Kampoeng Inggris Kendari dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Bukan hanya presentasi tentang pengalaman, mereka juga unjuk kebolehan berbahasa Inggris melalui dialog dan drama yang diperankan secara serius dan ekspresif.
Salah seorang peserta, Muhammad Zhielton Akbar, cukup fasih dan lancar menggunakan Bahasa Inggris saat menyampaikan kesan-kesannya selama di Kampoeng Inggris.
Zhielton mengaku, keberadaan Kampoeng Inggris Kendari tidak seperti yang dia bayangkan. Dalam bayangannya dia, Kampoeng Inggris Kendari akan biasa-biasa saja seperti lembaga kursus pada umumnya. Namun ternyata, menurut dia, metode belajarnya berbeda dengan di tempat lain.
Selain itu, putra dari Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Prof Andi Bahrun ini merasa senang dengan tutor-tutornya yang friendly, bersahabat, dan ramah.
Zhielton yang sudah duduk di bangku kelas IX MTs, mengatakan, selama di Kampoeng Inggris Kendari kemampua berbahasa Inggrisnya sudah lebih baik dari sebelumnya.

Pimpinan Pesantren Al-Fath, Syamsul Marhalim, serta orangtua santri tampak senang dan riang melihat anak-anak didik dan buah hati mereka bercakap dengan Bahasa Inggris.
Syamsul Marhalim dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pihak Kampoeng Inggris Kendari atas kesabaran dan ketekunannya dalam melakukan pembinaan terhadap para santri Ponpes Al-Fath.
“Kita sangat bersyukur ada Kampoeng Inggris di Kendari sehigga tidak perlu jauh-jauh lagi ke Kampung Inggris di Jawa untuk belajar Bahasa Inggris.”
“Sebenarnya sudah lama ada rencana ke Kampung Inggris Pare di Jawa, tapi karena sudah ada di Kendari, jadinya kita kasih masuk saja di sini. Di sini dilatih Bahasa Inggris sedangkan di Al-Fath dibina Bahasa Arab,” terang Syamsul Marhalim.
Alumni Faperta UHO Kendari ini berencana, kedepan, Kampoeng Inggris Kendari dan Ponpes Al-Fath bisa berkolaborasi dengan menambahkan pelajaran Bahasa Arab atau Hifdzul Qur’an.
Kepada anak-anak didiknya, Syamsul selalu menekankan pentingnya menguasai bahasa asing terutama Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. “Dengan menguasai kedua bahasa itu, maka kalian akan menguasai dunia ini,” tekannya.
Sementera itu, pimpinan Kampoeng Inggris Kendari, Amiruddin, menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Ponpes Al-Fath yang telah memberikan kepercayaan kepada pihak Kampoeng Inggris untuk membina dan melatih siswa-siswi Al-Fath.
Dengan kehadiran santri Ponpes Al-Fath, kata Amir, Kampoeng Inggris Kendari mencatat sudah memiliki sekitar 300-an alumni sejak berdiri pada Januari 2019 lalu.
“Semua alumni tersebut masuk dengan jangka waktu belajar yang berbeda-beda, ada yang hanya satu minggu, dua minggu, dan bahkan ada yang satu bulan. Pesertanya bukan hanya dari lembaga atau sekolah tertentu saja tapi juga termasuk umum,” katanya.
Saat bincang-bincang dengan jurnalis panjikendari.com usai kegiatan Family Gathering, Amir mengaku, member Kampoeng Inggris Kendari tidak sebatas anak sekolah saja tapi juga dari segala profesi, guru, pengacara, karyawan swasta, dan mahasiswa.
Dalam beberapa pekan terakhir ini, kata Amir, pihaknya telah menyelesaikan tugas dan amanah mengajar 100-an lebih peserta bersamaan dengan santri Ponpes Al-Fath. Mereka diasramakan selama waktu belajar sesuai paket yang diinginkan.
“Dari Al-Fath itu ada 41 orang, ditambah umum dan dari sekolah lain, jumlah keseluruhannya mencapai 100-an lebih. Jadi, mereka sudah selesai, hari ini puncaknya.”
“Sekarang kita buka lagi kelas baru. Besok (Selasa, 16 Juli 2019) sudah mulai masuk lagi. Itu, sudah ada mi lagi yang datang,” kata Amir sambil mengalihkan pandangannya dan menunjuk kepada sebuah mobil putih yang masuk ke halaman Kampoeng Inggris Kendari.
Dari dalam mobil, turun sepasang orangtua paruh baya. Tak lama kemudian menyusul gadis cantik dengan menenteng travel bag. Dia tak lain adalah putri dari orangtua yang turun duluan dari mobil.
Mereka terlihat berbincang sejenak dengan para tutor Kampoeng Inggris Kendari. Tak lama kemudian, gadis cantik tadi bergegas meninggalkan kedua orangtuanya, ditemani salah seorang tutor wanita menuju kamar asrama Kampoeng Inggris Kendari.
“Dia itu mahasiswi UI (Universitas Indonesia), mau belajar di sini memanfaatkan waktu liburnya,” terang Amir. (jie)