panjikendari.com – Pilkada Muna 2020 sudah di depan mata. Usai Pemilu 17 April 2019, penyelenggara langsung disambut dengan tahapan Pilkada serentak 2020, salah satunya Pilkada Muna.
Menghadapi kontestasi Pilkada Muna tersebut, nama LM Rajiun (Bupati Muna Barat) disebut-sebut bakal bertarung menghadapi petahana LM Rusman Emba. Keduanya belum punya bayangan calon wakil.
Malik Ditu yang sudah dua periode berturut-turut menjadi wakil bupati Muna, secara otomatis akan menjadi ‘penonton’ di Pilkada Muna 2020 nanti, senasib dengan Wapres Jusuf Kalla di Pilpres 2019 ini.
Di tengah menggelindingnya dua nama; LM Rajiun dan LM Rusman Emba, diam-diam pasangan LM Baharuddin-La Pili sudah bergerak melakukan sosialisasi sejak tahapan kampanye Pemilu 2019.
Kendati LM Baharuddin tercatat maju sebagai calon DPD nomor urut 42 dan La Pili sebagai calon DPR RI lewat PKS nomor urut 2, namun kedua tokoh pemilik akronim Dokpil (Dokter-La Pili) pada Pilkada Muna 2015 ini, selalu ‘bergandengan’ memanfaatkan momen kampanye Pemilu 2019 dalam mengkonsolidasi basis.
Khusus di Muna, baliho-baliho keduanya tampak dipasang berdampingan, bahkan dalam satu lembar baliho ada gambar masing-masing. Para pendukung Dokpil cukup militan bergerak memasang dan merawat alat-alat peraga kampanye mereka.
Pada Pilkada Muna 2015 lalu, LM Baharuddin yang saat itu dalam posisi sebagai petahana bersama pasangannya La Pili yang dikenal dengan jargon Dokter-Pilihanku sempat unggul 33 suara atas pasang LM Rusman Emba-Abdul Malik Ditu.
Namun, karena putusan MK memerintahkan pemungutan suara ulang, dan hasilnya; pasangan Rusman Emba-Malik Ditu berbalik unggul 33 suara.
“Kalau saya perhatikan kayaknya Dokpil akan maju kembali di Pilkada Muna 2020. Momen Pemilu ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mereka untuk konsolidasi basis. Sosialisasi gratis,” celetuk, Narkin, salah seorang pendukung Dokpil, pada acara doa bersama, Minggu, 3 Februari 2019.
Kebersamaan pasangan Dokpil juga terlihat dalam acara doa bersama itu, dihadiri seribuan simpatisan dan massa fanatik Dokpil. Hadir pula tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.
Salah seorang tokoh masyarakat yang juga mantan wakil bupati Muna, La Bunga Baka, saat didaulat untuk menyampaikan orasi, menyatakan dukungannya kepada pasangan Dokpil untuk maju kembali di Pilkada Muna 2020.
Kata La Bunga Baka, tidak ada yang bisa halangi Dokter untuk maju di Pilkada Muna nanti. Apalagi dengan makin mengalirnya dukungan masyarakat.
“Oke, saat ini dokter adalah mantan bupati, tapi Insya Allah kedepan, kalau beliau terpilih menjadi anggota DPD maka bukan sesuatu yang sulit untuk terpilih kembali jadi bupati. Apalagi kalau pasangannya, La Pili, lolos ke DPR RI,” kata Bunga Baka.
Oleh karena itu, La Bunga Baka mengajak kepada masyarakat Muna khususnya pendukung setia Dokpil untuk mendoakan agar keduanya sehat-sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Bagi La Bunga Baka, saat menjadi bupati, Dokter dianggap telah memajukan pembangunan dan menggairahkan perekonomian masyarakat di Bumi Sowite. Makanya, tak salah bila Dokter terus dielu-elukan masyarakat. “Kita doakan bersama semoga Yang Maha Kuasa meridhoi perjuangan Dokter,” pintanya.
Bunga Baka tak bisa memungkiri, pasca-Pilkada Muna tiga tahun lalu, pendukung Dokpil tetap solid. Bahkan, yang dulunya berseberangan, kini telah bergabung. Sampai-sampai di rumahnya di samping Rumah Sakit (RS) lama setiap malam selalu dipenuhi pendukung militannya.
“Ini adalah bukti bahwa kita masih solid,” ujarnya.
Bukti lain, lanjut Bunga, adalah saat doa bersama hari ini, seribuan masyarakat hadir, tanpa dimobilisasi, tapi karena antusias untuk bertatap muka bersama Dokter dan La Pili. Untuk menghadirkan masyarakat banyak seperti ini bukan perkara mudah.
“Sekelas pejabat untuk menghadirkan ratusan orang saja, harus menggerakan kepala dinas, camat, dan lurah. Tetapi, untuk Dokter, masyarakat hadir karena panggilan hati nurani,” tegas Bunga.
LM Baharuddin tak menafikkan bahwa dukungan terhadap dirinya semakin mengalir. Bahkan, ada yang sampai di telinganya yang menyatakan bahwa Dokter memberi makan apa orang-orangnya hingga setiap malam rumahnya dipadati orang. Ia hanya jawab dengan kelakar ‘makan angin’.
“Saya tidak memberi apa-apa. Saya hanya mengandalkan pensiun PNS,” timpalnya.
Soal Pilkada 2020 nanti, Dokter bersama La Pili belum berpikir kebsana. Saat ini, mereka fokus untuk DPD dan DPR-RI. “Kita fokus dulu 17 April,” tukasnya.
Sementara itu, La Pili menerangkan, bersatunya kembali para pendukung bukan untuk mengingat atau bersedih atas peristiwa Pilkada 2015 lalu. Tetapi, dalam rangka bersilahturahmi menata masa depan.
Ia menghimbau para pendukung untuk tidak patah semangat gegara Pilkada tiga tahun lalu. “Insya Allah setelah 17 April nanti, kita akan berkumpul untuk merencanakan sesuatu lagi,” tandasnya.
Penulis: Borju
Editor : Jumaddin Arif