panjikendari.com – Pihak proyek NSLIC/NSELRED Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap Memorandum of Understanding (MoU) multipihak dalam program pengembangan peternakan sapi yang terintegrasi dengan pertanian di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara.
Hadir dalam kegiatan itu Wakil Bupati Konsel Arsalim, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Konsel Nana Sudarna, Sekretaris Dinas Peternakan Konsel, Penanggung Jawab KKN Tematik UHO Kendari La Ode Santiaji Bande beserta para dosen pembimbing, Koordinator NSLIC/NSELRED Provinsi Sultra Wa Ode Diah Fardilah Oba, Sekcam Wolasi, Kepala Desa Aunupe, serta tokoh masyarakat dan warga Desa Aunupe.
Kegiatan monev ini dirangkaikan dengan penyerahan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari tahun 2019, di Kantor Desa Aunupe, Kecamatan Wolasi, yang mana KKN ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang tertuang dalam MoU yakni penyediaan tenaga ahli.
Koordinator NSLIC/NSELRED Provinsi Sultra Wa Ode Diah Fardilah Oba, menuturkan bahwa program pengembangan sapi yang terintegrasi dengan pertanian ini merupakan hasil kesepahaman atau MoU antara Pemda Konsel dengan pihak NSLIC/NSELRED, UHO Kendari, dan Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) yang ditandatangani pada tahun 2018.
Dalam pelaksanaan program, Desa Aunupe sendiri dipersiapkan sebagai kawasan pertanian organik dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan utama pembuatan pupuk. Selain Desa Aunupe, lokasi lain yang menjadi desa binaan multipihak tersebut adalah Desa Lalosingi Kecamatan Mowila.
“Salah satu kegiatan yang kita laksanakan pendampingan universitas pada beberapa kegiatan termasuk penyediaan tenaga ahli. Jadi, diusulkan kegiatan KKN Tematik di dua lokasi; lokasi untuk mengembangkan peternakan dan mengembangkan tanaman pertanian hortikultura,” kata Diah Fardilah.
Penyediaan tenaga ahli bagi masyarakat, kata Diah, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para petani dan peternak sebagai pelaku di lapangan, termasuk difasilitasi dalam hal pemasaran produk-produk, dengan demikian ada peningkatan pendapatan di tingkat petani.
Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel), Arsalim Arifin, sangat berterima kasih atas terselenggaranya program kerja sama tersebut dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kehadiran NSLIC dan UHO Kendari sangat membantu kita, ada sinergi antara pemerintah daerah. Kita sangat berterima kasih, utamanya dalam peningkatan hasil pertanian termasuk pemasarannya. Ini memberikan kontribusi positif dalam membangun Desa Aunupe secara khusus, dan membangun Konawe Selatan secara umum,” terangnya.
Arsalim berharap, kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan melalui KKN Tematik ini sekiranya dapat berkesinambungan. Pemerintah daerah bertanggungjawab dalam menyiapkan regulasi dan infrastruktur yang dapat mendukung pelaksanaan program.
Salah satu contohnya, sebut Arsalim, Pemda Konsel telah melahirkan peraturan bupati yang menetapkan Desa Aunupe sebagai kawasan pertanian organik. Artinya, lanjut dia, setiap tahun akan ada kegiatan atau proyek yang diporsikan untuk Desa Aunupe.
Untuk masalah akses jalan masuk ke Desa Aunupe, Arsalim memastikan, tahun 2020 akan ada pekerjaan jalan sekitar 3 kilometer. “Tapi bukan aspal, masih bersifat peningkatan. Harus bertahap disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” katanya. (jie)