• Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik
PanjiKendari.com
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • EKOBIS
  • PENDIDIKAN
  • SPORT
  • PRODUK
  • PROPERTI
Home BERITA UTAMA

Luhut: 500 TKA China, Pekerja yang Memiliki Skill untuk Pasang Alat Produksi

10/05/2020
in BERITA UTAMA, EKOBIS, PEMERINTAHAN
Reading Time: 3 mins read
500 TKA China

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Jokowi. (Foto: indonews.id)

142
SHARES
590
VIEWS
Bagi ke FBTweet ke TwitterBagikan ke WA

Panjikendari.com – Belum lama ini Sulawesi Tenggara bahkan secara nasional heboh tentang rencana kedatangan 500 TKA China yang akan bekerja di sebuah perusahaan nikel di Morosi, Konawe, Sultra.

Hal itu sontak memancing reaksi para pejabat dan elemen masyarakat di Sultra. Suara penolakan atas kedatangan 500 TKA tersebut sempat “menggema”.

Pasalnya, kedatangan mereka bertepatan dengan pandemi virus Corona atau Covid-19 yang membatasi ruang gerak masyarakat untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

BacaJuga

Pesan Sekda Sultra di Hardiknas: Pendidikan Harus Merata, Tak Boleh Ada yang Tertinggal

Sebelum Lompat dari Jembatan Teluk Kendari, Riski Nurul Sempat Chat Pacarnya

HUT ke-61 Sultra, Gubernur Serukan Sinergi Bangun Daerah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, pihak perusahaan, yaitu PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) masih meminta izin para TKA bekerja di Indonesia.

Luhut menyebut, kedua perusahaan tersebut akan membangun pabrik HPAL (High Pressure Acid Leaching) untuk membangun industri baterai lithium, dimana nikel merupakan bahan baku produk tersebut.

“Dia itu menyelesaikan HPAL untuk persiapan industri lithium baterai,” ujar Luhut dalam acara Bincang Khusus bersama RRI, Minggu, 10 Mei 2020, seperti dikutip melalui iNews.id.

Pensiunan Jenderal TNI AD ini menjelaskan, para TKA itu merupakan pekerja yang memiliki skill untuk memasang alat produksi yang akan digunakan. Pasalnya, Indonesia saat ini tidak memiliki teknologi yang mumpuni untuk membangun industri tersebut.

“Kita kerjakanlah ini, nanti tenaga asing yang mengerjakan dan setelah itu bersamaan tenaga kerja Indonesia masuk, teknologi kan dari dia, kita nggak bisa dong ngerjain semua, tetap ada asing,” kata dia.

Pada saatnya, para TKA itu akan dipulangkan ke negara asalnya. Adapun para pekerja nantinya diisi oleh anak-anak bangsa atau sekitar 90 persen setelah menempuh pendidikan politeknik terlebih dahulu.

“Nanti yang kerja sebagian 90 persen orang Indonesia, masih banyak orang daerah yang belum mumpuni karena pendidikan SMA kurang bagus, makanya dalam tiga tahun ini mulai diperbaiki supaya masuk politeknik, untuk bikin lapangan kerja perlu orang dulu bikin induknya, setelah itu kita yang kerjakan (operasikan) semua,” ucapnya.

Luhut menuturkan, pada 2023 Indonesia akan memasuki global supply chain untuk pasar baterai lithium. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan jembatan yang dimulai dari saat ini.

Senada dengan Menteri Luhut, External Affairs Manager PT VDNI dan PT OSS, Indrayanto, Sabtu, 9 Mei 2020,  mengatakan, 500 TKA asal Tiongkok itu merupakan tenaga teknis dan bekerja secara temporer secara bergantian dan bukan untuk waktu yang lama. Mereka adalah tenaga ahli untuk memasang alat pada tungku smelter, untuk produksi dan mempertahankan operasional di lapangan. Saat ini sebagian pembangunan terpaksa diberhentikan sementara karena kurangnya tenaga ahli.

“Jadi, 500 TKA itu adalah sebagian besar karyawan (dari pihak) kontraktor yang mempunyai skill untuk memasang alat produksi. Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali lagi ke Tiongkok. Paling lama itu tiga bulan, maksimal enam bulan, tenaga ahli itu paling lama bekerja 6 bulan, jika bisa lebih cepat lagi misal 3 bulan selesai, mereka langsung pulang,” kata Indrayanto.

Namun, kata dia, dengan pertimbangan terbitnya Permenhub Nomor 25 tahun 2020 serta permintaan dari instansi terkait untuk menunda rencana tersebut, maka pada tanggal 24 April 2020, perusahaan memutuskan untuk menunda kedatangan TKA tersebut.

Berdasarkan informasi dan data yang dihimpun, khusus untuk bekerja di 33 tungku itu, VDNI dan OSS membutuhkan kurang lebih 3.000 hingga 4.000 karyawan lokal untuk bekerja sebagai tenaga operator, administrasi dan lainya, sesuai dengan skill yang diminta oleh perusahaan.

Hingga saat ini, VDNI dan OSS tercatat telah mempekerjakan sekitar 11.000 karyawan lokal. Untuk yang bekerja di luar VDNI dan OSS seperti kontraktor, suplier, tenaga kerja di pelabuhan, ada sekitar 20 ribu orang.

“Dengan tidak terinstalnya alat yang ada di 33 tungku itu, telah berdampak pada karyawan lokal yang telah direkrut sebelumnya. Bisa ada kemungkinan mereka dirumahkan dahulu tanpa mendapat gaji, atau bahkan bisa PHK. Tentunya hal ini tidak kami harapkan, perusahaan juga berusaha agar hal ini tidak terjadi,” jelasnya.

Selain pada bidang ketenagakerjaan, PT VDNI dan PT OSS juga juga berkomitmen pada peningkatan hasil pengolahan bahan baku yang pada akhirnya akan meningkatkan devisa yang dihasilkan bagi negara Indonesia.

“Pengolahan bahan baku di pabrik juga akan menghasilkan nilai tambah bagi Indonesia, menaikan devisa, pendapatan pajak negara dan nilai ekspor Indonesia. Itulah mengapa kami berharap TKA itu bisa diberikan (izin) masuk. Secara aturan juga sudah terpenuhi, untuk karantina (kesehatan) empat belas hari, maupun syarat-syarat lain sesuai dengan protokol Covid-19 akan kita penuhi karena memang TKA ini sangat kami butuhkan pada saat ini,” ujarnya. (iNews/jie)

Tags: 500 TKA ChinaBerita SultraMenteri LuhutTKA China
Previous Post

Update Covid-19 di Sultra, 10 Mei: Ada 5 Kasus Baru, Sembuh 1 Orang

Next Post

Wawali Kendari Buka Pelatihan Pembuatan Masker bagi Terdampak Covid-19

Next Post

Wawali Kendari Buka Pelatihan Pembuatan Masker bagi Terdampak Covid-19

Recent News

Sebagai Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

PTPP Tegaskan Komitmen Dukung Ketahanan Pangan Lewat Proyek Strategis Bendungan Manikin di NTT

13/05/2025
Sebagai Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

CSR Berkembang, Corporatree LindungiHutan Tarik Minat 590 Perusahaan Peduli Lingkungan

13/05/2025
Kejahatan Laut: Ilegal Fishing dan Pencurian Wilayah Laut yang Mengancam Kedaulatan Indonesia 

Kejahatan Laut: Ilegal Fishing dan Pencurian Wilayah Laut yang Mengancam Kedaulatan Indonesia 

13/05/2025
Sebagai Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

Sebagai Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

12/05/2025

Media Partner

PETITE UTOPIA di PIK Avenue: Dunia Mini Penuh Warna
EKOBIS

PETITE UTOPIA di PIK Avenue: Dunia Mini Penuh Warna

by Redaksi
28/04/2025
CHAGEE Resmi Dibuka di PIK Avenue
EKOBIS

CHAGEE Resmi Dibuka di PIK Avenue

by Redaksi
28/04/2025
Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi
EKOBIS

Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi

by Redaksi
27/04/2025
KAI Perkuat Komitmen Keselamatan melalui Sertifikasi Petugas Operasional
EKOBIS

KAI Perkuat Komitmen Keselamatan melalui Sertifikasi Petugas Operasional

by Redaksi
27/04/2025
Tetap Tenang Urus Keuangan bersama Solusi Cerdas BRI Finance
EKOBIS

Tetap Tenang Urus Keuangan bersama Solusi Cerdas BRI Finance

by Redaksi
27/04/2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kemendesa Buka Rekrutmen Terbuka 41 Posisi Tenaga Ahli P3PD, Ini Syarat dan Jadwalnya

Kemendesa Buka Rekrutmen Terbuka 41 Posisi Tenaga Ahli P3PD, Ini Syarat dan Jadwalnya

18/04/2025
Lima Hari Hilang, Guru SMP di Butur Ditemukan Meninggal Dunia

Lima Hari Hilang, Guru SMP di Butur Ditemukan Meninggal Dunia

25/04/2025
Ternyata Sudah Ditakdirkan Melahirkan Anak Laki-laki atau Perempuan Saat Hamil, Tingkat Akurasi 95,98%

Ternyata Sudah Ditakdirkan Melahirkan Anak Laki-laki atau Perempuan Saat Hamil, Tingkat Akurasi 95,98%

05/11/2017
Saatnya Bersinergi: Selamatkan Laut Indonesia

Saatnya Bersinergi: Selamatkan Laut Indonesia

13/04/2025
Sebagai Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

PTPP Tegaskan Komitmen Dukung Ketahanan Pangan Lewat Proyek Strategis Bendungan Manikin di NTT

13/05/2025
Sebagai Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

CSR Berkembang, Corporatree LindungiHutan Tarik Minat 590 Perusahaan Peduli Lingkungan

13/05/2025
Kejahatan Laut: Ilegal Fishing dan Pencurian Wilayah Laut yang Mengancam Kedaulatan Indonesia 

Kejahatan Laut: Ilegal Fishing dan Pencurian Wilayah Laut yang Mengancam Kedaulatan Indonesia 

13/05/2025
Sebagai Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

Sebagai Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

12/05/2025

Panji Kendari merupakan media online yang mengabarkan peristiwa terkini di jazirah Sulawesi Tenggara dengan mengedepankan potensi daerah, potensi wisata, dan kejadian-kejadian untuk para pembaca.

Arsip Berita

Follow Us




Like Our Facebook

Follow Us

  • 291 Followers
  • 71 Subscribers
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik

© 2019 PanjiKendari.Com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • Dunia
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video

© 2019 PanjiKendari.Com