• Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik
PanjiKendari.com
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
Tak Ada Hasil
Lihat Hasil
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video
Tak Ada Hasil
Lihat Hasil
panjikendari.com
Tak Ada Hasil
Lihat Hasil
Beranda BERITA UTAMA

Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia 2018: UHO Kendari Turun 17 Peringkat

17/08/2018
dalam BERITA UTAMA, PENDIDIKAN
3 menit dibaca
0 0
Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia Tahun 2018

154
PEMBACA
Bagi ke FBTweet ke TwitterBagikan ke WA

panjikendari.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2018 bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73, 17 Agustus 2018.

Jika dibandingkan dengan hasil klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2017, ada beberapa perguran tinggi yang naik peringkat, ada pula yang turun peringkat.

Berita Terkait

Bupati Muna Barat Bawa Pulang Dua Penghargaan Sekaligus

Peringati Maulid Nabi, MTs Madani Kendari Gelar Festival Sirah Nabawiyah

SMKN 2 Kendari Dapat Peralatan Kelistrikan dari Perancis

Pada tahun 2017, peringkat pertama adalah Universitas Gadjah Mada (UGM). Peringkat kedua; Institut Teknologi Bandung. Tahun 2018 ini peringkat pertama ditempati Institut Teknologi Bandung, menggeser posisi UGM.

Universitas Hasanuddin yang berada di posisi 9 pada tahun 2017, naik satu trip di posisi 8 pada tahun 2018 ini. Sedangkan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang berada di urutan 37 pada tahun 2017, turun ke peringkat 53 tahun 2018 ini. Turun 17 peringkat.

Seperti dikutip melalui website Kemenristekdikti (https://ristekdikti.go.id/), Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo mengatakan, klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan Tridharma perguruan tinggi.

“Klasterisasi ini juga dapat dijadikan dasar bagi Kemenristekdikti untuk melakukan pembinaan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia, penyusunan kebijakan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, serta memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai performa perguruan tinggi di Indonesia,” ungkapnya, dalam jumpa pers yang digelar usai Upacara Peringatan HUT RI Ke-73 di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong.

Menurutnya, penilaian performa perguruan tinggi pada tahun ini secara garis besar terdapat beberapa penyesuaian sebagai hasil evaluasi dari penilaian tahun 2017. Pada tanggal 17 Agustus 2018 ini, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi hanya terhadap kelompok perguruan tinggi non vokasi, yaitu Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi.

Sementara untuk perguruan tinggi vokasi, Patdono mengatakan masih dalam proses pengembangan dan analisa untuk menemukan indikator yang tepat dalam mencerminkan performa perguruan tinggi vokasi.

“Jika sampai akhir tahun 2018 nanti kami menemukan model yang cocok untuk klasterisasi perguruan tinggi vokasi, nanti akan kami umumkan,” tuturnya.

Pada tahun 2018 ini, terdapat penambahan satu komponen utama yaitu Kinerja Inovasi. Oleh karena itu, komponen utama yang digunakan untuk menilai performa perguruan tinggi Indonesia mencakup 5 (lima) komponen utama, yaitu:

a) Kualitas SDM, yang mencakup prosentase jumlah dosen berpendidikan S3, prosentase jumlah lektor kepala dan guru besar, dan rasio mahasiswa terhadap dosen;

b) Kualitas Kelembagaan, yang mencakup akreditasi institusi dan program studi, jumlah program studi terakreditasi internasional, jumlah mahasiswa asing, serta jumlah kerjasama perguruan tinggi ;

c) Kualitas Kegiatan Kemahasiswaan, yang mencakup kinerja kemahasiswaan;

d) Kualitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, yang mencakup kinerja penelitian, kinerja pengabdian pada masyarakat, dan jumlah artikel ilmiah terindeks scopus per jumlah dosen dan;

e) Kualitas inovasi, yang mencakup kinerja inovasi.

“Perubahan/penambahan indikator pada beberapa komponen utama dibandingkan pada tahun sebelumnya diharapkan komponen utama tersebut dapat lebih mencerminkan kondisi perguruan tinggi Indonesia sesuai dengan cakupan pada masing-masing komponen utama tersebut,” harap Patdono.

Patdono juga menjelaskan terdapat perubahan yang sangat signifikan dalam klasterisasi tahun ini yaitu dengan memasukkan Kualitas Inovasi sebagai salah satu komponen utama dengan tujuan untuk lebih mendukung kebijakan Kemenristekdikti dalam hiliriasasi hasil riset ke sektor industri. Pasalnya Kesiapan teknologi dan Inovasi adalah dua pilar dari dua belas pilar dalam indikator daya saing bangsa.

Selain itu, indikator yang digunakan pada beberapa komponen utama pun mengalami penyesuaian, yaitu penambahan indikator kerjasama perguruan tinggi pada komponen utama kelembagaan. Peningkatan kerjasama perguruan tinggi diharapkan dapat memperluas jejaring (networking) yang dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi dari segi kelembagaan maupun sumber daya manusianya.

Dari hasil analisis terhadap data yang tersedia baik data pada Pangkalan Data Pendidikan Tingi (PDDikti) Kemenristekdikti, data yang dikeluarkan oleh unit utama Kemenristekdikti, maupun sumber-sumber lain yang relevan, maka diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi :

Klaster 1 berjumlah 14 perguruan tinggi; Klaster 2 berjumlah 72 perguruan tinggi; Klaster 3 berjumlah 299 perguruan tinggi, Klaster 4 berjumlah 1,470 perguruan tinggi, dan Klaster 5 berjumlah 155 perguruan tinggi.

ADVERTISEMENT

Dirjen Kelembagaan Iptekdikti Patdono mengatakan bahwa yang menarik dari klasterisasi tahun ini yaitu setelah ada penambahan komponen inovasi dan indikator kerjasama perguruan tinggi, ada beberapa perguruan tinggi yang merupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) masuk ke dalam klaster 1 seperti Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Malang.

“Bisa disimpulkan berarti di LPTK-LPTK itu punya banyak inovasi dan kerjasama perguruan tinggi,” pungkas Patdono.

Untuk mengetahui informasi lebih detail, Perguruan tinggi dapat melihat nilai dari masing-masing komponen yang ada sebagai bahan evaluasi peningkatan mutu secara online melalui laman http://pemeringkatan.ristekdikti.go.id dengan memasukkan 6 (enam) digit kode perguruan tinggi masing-masing yang tercatat pada PDDikti Kemenristekdikti. (ristekdikti/jie)

Topik: klasterisasi perguruan tinggipemeringkatan perguruan tinggiperingkat perguruan tinggiUHO Kendari
Siapa Bakal Calon Bupati Muna Periode 2020-2025 Pilihan Anda?
Siapa Bakal Calon WAKIL Bupati Muna Periode 2020-2025 Pilihan Anda?

Follow Us

  • 1.9k Fans
  • 216 Followers
  • 15 Subscribers
  • Trending
  • Komentar
  • Terkini

DPRD Kendari: Pembayaran Bedah Rumah Masuk Kategori Pungli

14/11/2019

SMKN 2 Kendari Dapat Peralatan Kelistrikan dari Perancis

14/11/2019

Pemda Mubar Bangun Tugu Kuda, Kadis PUPR: Itu untuk Simbol Daerah

15/11/2019

Peringati Maulid Nabi, MTs Madani Kendari Gelar Festival Sirah Nabawiyah

15/11/2019
Lagi, Bupati Muna Barat Diundang Terima Penghargaan dari Kementan

Lagi, Bupati Muna Barat Diundang Terima Penghargaan dari Kementan

09/12/2019

Demokrat Target Hattrick di Pilkada Muna

07/12/2019
Demokrat Gelar Pemaparan Visi Misi Bacabup Muna

Demokrat Gelar Pemaparan Visi Misi Bacabup Muna

06/12/2019
Soal Amplop Uang Bacabup Muna, Ini Komentar Bawaslu

Soal Amplop Uang Bacabup Muna, Ini Komentar Bawaslu

05/12/2019

Recent News

Lagi, Bupati Muna Barat Diundang Terima Penghargaan dari Kementan

Lagi, Bupati Muna Barat Diundang Terima Penghargaan dari Kementan

09/12/2019

Demokrat Target Hattrick di Pilkada Muna

07/12/2019
Demokrat Gelar Pemaparan Visi Misi Bacabup Muna

Demokrat Gelar Pemaparan Visi Misi Bacabup Muna

06/12/2019
Soal Amplop Uang Bacabup Muna, Ini Komentar Bawaslu

Soal Amplop Uang Bacabup Muna, Ini Komentar Bawaslu

05/12/2019

Panji Kendari merupakan media online yang mengabarkan peristiwa terkini di jazirah Sulawesi Tenggara dengan mengedepankan potensi daerah, potensi wisata, dan kejadian-kejadian untuk para pembaca.

Follow Us

Arsip Berita




Like Our Facebook

  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik

© 2019 PanjiKendari.Com

Tak Ada Hasil
Lihat Hasil
  • BERANDA
  • BERITA UTAMA
  • HUKUM
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • EKOBIS
  • KEBUDAYAAN
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • OPINI
  • +
    • PENGUMUMAN
    • Prakiraan Cuaca
    • SAINTEK
    • SPORT
    • TIPS
    • Video

© 2019 PanjiKendari.Com

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Don`t copy text!