panjikendari.com – Video aksi brutal massa dengan membakar kendaraan dinas kepolisian yang terjadi saat pesta adat di Desa Lawele Kabupaten Buton, beredar luas di media sosial.
Dalam video yang berdurasi 01,56 menit itu mempertontonkan aksi sekelompok massa yang ramai-ramai menggoyang mobil Patwal Lantas. Mereka terlihat ingin menjungkalkan mobil, namun tidak berhasil.
Sejumlah orang lantas menghantam mobil dengan menggunakan kayu. Ada juga yang melemparinya dengan menggunakan batu.
Selain itu, masih dalam video tersebut, di sebuah lapangan, terlihat sejumlah pemuda mendorong beberapa unit motor polisi ke dalam api yang sudah berkobar membakar motor lainnya.
“Bakar saja,” teriak salah seorang diantara mereka.
Video ini dilaporkan merupakan kejadian saat pesta panen di Buton. Aksi beringas massa dipicu karena pihak kepolisian bersama tokoh masyarakat tidak mengizinkan adanya acara joget di penghujung pesta.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Gorldenhardt, menyebutkan, 12 kendaraan dinas kepolisian, baik roda empat maupun roda dua menjadi sasaran amuk massa. Dirusak dan dibakar.
Sejauh ini, polisi baru mengamankan 7 orang diduga pelaku dalam aksi tersebut. Mereka adalah Agus Saputra (27), Roman (28), Askar (17), Sofian Waelisa (21), Manila (24), dan Nurdin (20).
Harry mengatakan, para pelaku diduga melakukan aksi vandalisme atau perusakan dan penghancuran serta membakar kendaraan dinas milik Polri.
Tindakan brutal mereka berawal dari keinginan masyarakat untuk berjoget ria merayakan pesta adat tersebut, namun tidak mendapat restu dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dan kepolisian.
“Pada dasarnya memang para pelaku sudah dipengaruhi minuman beralkohol,” ujar Harry, melalui rilisnya, Minggu 21 Oktober 2018.
Harry belum bisa memastikan total kerugian materi yang ditimbulkan akibat insiden tersebut karena masih dilakukan perhitungan oleh pihak berkompeten.
Peristiwa ini mengundang perhatian Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto. Kapolda turun langsung ke lokasi kejadian memimpin pertemuan bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan tokoh-tokoh masyarakat di wilayah Buton.
Penulis: Odhe
Editor : Jumaddin Arif