panjikendari.com – Destinasi wisata Gua Liangkabori Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Tahun 2018 untuk kategori Situs Sejarah Terpopuler.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Muna, Amiruddin Ako, menyampaikan, Gua Liangkabori masuk nominasi API 2018 dalam kategori Situs Sejarah Terpopuler bersama 9 destinasi wisata di beberapa provinsi lainnya di Indonesia.
Destinasi lain tersebut meliputi Benteng Belgica (Maluku), Benteng Otanaha (Gorontalo), Candi Singosari (Malang), Istana Kuning (Kotawaringin Barat), Kawasan Kota Tua (Jakarta Utara), Patung Mejan (Pakpak Bharat), Pugung Raharjo (Lampung Timur), Rumah Bung Karno (Bengkulu), dan Rumah Gadang Panjang (Solok Selatan).
Pelaksana Kepala Dinas Pariwisata Muna ini menyatakan, kesepuluh destinasi wisata tersebut akan dinilai oleh masyarakat melalui pemungutan suara (voting) yang dilaksanakan mulai 1 Juni 2018 sampai dengan 31 Oktober 2018.
Pemungutan suara, kata dia, dilakukan melalui SMS atau mengunggah aplikasi API di Google Playstore atau App Store. Pemenangnya akan diumumkan pada malam penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2018 pada November 2018.
Olehnya itu, mantan Kabag Humas Pemda Muna ini mengimbau kepada masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya masyarakat Kabupaten Muna untuk mendukung Gua Liangkabori sebagai pemenang API 2018, dengan cara ketik API (spasi) 10D kirim ke 99386.
“Kita pemerintah Muna sudah melakukan promosi secara masif terhadap destinasi Gua Liangkabori ini, baik secara langsung melalui momen tertentu maupun melalui media sosial. Tentu, dalam rangka promosi pariwisata ini, kita juga butuh peran dan partisipasi masyarakat,” kata Amiruddin kepada panjikendari.com, Minggu, 26 Agustus 2018.
Partisipasi masyarakat, kata dia, sangat membantu pemerintah dalam rangka sosialisasi Gua Liangkabori, sebagai gua bertulis satu-satunya di Sulawesi Tenggara.
Menurutnya, Gua Liangkabori bukan hanya sekedar situs bersejarah melainkan menjadi sebuah bukti atau gambaran bahwa di Kabupaten Muna memiliki peradaban masa lampau yang sudah begitu maju. “Itu sebetulnya kenapa kita mendorong Gua Liangkabori,” ujarnya.
Karena itu, lagi-lagi, Amiruddin mengharapkan masyarakat Kabupaten Muna dan masyarakat Sulawesi Tenggara dapat memberikan dukungan agar destinasi Gua Liangkabori dapat memenangi Anugerah Pesona Indonesia 2018.
Dukungann masyarakat sangat menentukan melalui voting tadi. Meskipun memang ada juga parameter tersendiri yang dinilai oleh tim juri. Tapi yang paling menentukan adalah nilai voting. Olehnya itu kita mengimbau masyarakat mengirimkan SMS sebanyak-banykanya dalam rangka mendukung Gua Liangkabori sebagai destinasi wisata sejarah terpopuler,” terangnya.
Amiruddin mengatakan, Pemda Muna baru kali ini melibatkan diri dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia, dengan mengusulkan destinasi Gua Liangkabori dalam lomba bergengsi tersebut, bersaing dengan daerah-daerah lain seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, Gua Liangkabori masuk nominasi. Dan semoga ini menjadi batu loncatan untuk bagaimana mengembangkan sektor pariwisata di Muna yang nantinya diharapkan menjadi salah satu sektor yang dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah,” harapnya.
Sekadar diketahui, Anugerah Pesona Indonesia adalah merupakan suatu ajang atau kompetisi pariwisata terpopuler Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun oleh Kementerian Pariwisata.
Kegiatan ini berupa pemberian penghargaan kepada obyek dan tujuan wisata terpopuler di Indonesia yang berasal dari kabupaten/kota seluruh provinsi di Indonesia.
Ajang ini merupakan apresiasi pilihan yang dilakukan masyarakat (people choice) atas obyek atau tujuan wisata. Pilihan masyarakat ini dilakukan secara langsung dengan mengirim SMS dari seluruh provider telepon selular.
Deputi Pemasaran Pariwisata I Kementerian Pariwisata, I Gede Pitana, mengatakan kompetisi penghargaan ini bagus untuk memperkenalkan berbagai daerah yang belum terkenal. Juga menumbuhkan kembali kecintaan pada pariwisata daerahnya.
Sudah terbukti dua tahun ke belakang yang juara bukan lagi Bali, bukan Jakarta, tapi NTT di tahun pertama yang dulu masih tidak menentu pariwisatanya. Selanjutnya Riau,” tutur Pitana seusai sambutannya dalam pembukaan API di Kementerian Pariwisata, Juni 2018 lalu, seperti dilansir melalui kompas.com.
Selain kategori yang bertambah, kini masyarakat juga bisa mendukung (vote) wisata favoritnya melalui aplikasi API yang bisa diunduh gratis di Google Playstore.
Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi lengkap tentang kegiatan Anugerah Pesona Indonesia. Mulai dari kategori, nominasi, para juara tahun sebelumnya, hingga penjelasan singkat tentang tiap nominasi.
Pemungutan suara dibuka sejak 1 Juni 2018 dan akan ditutup pada tanggal 31 Oktober 2018. Pengumuman juara Anugerah Pesona Indonesia 2018 akan dilakukan pada November 2018.
“Teknis penilaian sendiri sebelum jadi nominasi, berbagai daerah mengajukan potensinya sesuai dengan kategori yang ada. Lalu kita kurasi oleh berbagai stakeholder,” ujar Hiro Kristianto, Ketua Panitia Penyelenggara API, dalam kesempatan yang sama.
Pitana menilai, penilaian yang dilakukan API cukup komperhensif, dengan melibatkan banyak stakeholder untuk memilih destinasi wisata mana yang menjadi nominasi sebelum di-vote.
Prosesnya banyak melibatkan stakeholder. Dari pemerintah pusat, pemda, ahli pariwisata, jurnalis senior, dan masyarakat. Dalam pemberian anugerah ini berjalan juga proses penta helix,” terang Pitana.
Dari sistem tersebut, menurutnya, kita juga bisa tahu bagaimana masyarakat peduli terhadap pariwisata daerah dengan cara mendukung daerah untuk jadi pemenang.
Pitana berharap pasca kompetisi penghargaan pariwisata ini akan berdampak pada kunjungan wisatawan ke daerah-daerah tersebut.
Penulis: Jumaddin Arif