panjikendari.com – Empat bakal calon bupati (Bacabup) Muna yang mendaftarkan diri di Partai Demokrat memaparkan visi misinya, di salah satu hotel di Kabupaten Muna, Jumat, 6 Desember 2019.
Keempat bacabup Muna tersebut adalah Syarifuddin Udu, AKBP (Purn) Abdul Azis La Ulu, dr LM Baharuddin, dan La Ode M Rajiun Tumada.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Muna, Taufan Alam, dalam sambutan singkatnya menyampaikan, kegiatan ini digelar untuk memberikan kesempatan kepada setiap bacabup untuk menyampaikan visi misinya agar masyarakat bisa menilai.
Partai Demokrat, kata dia, menginginkan agar masyarakat tidak menjatuhkan pilihannya pada figur yang tepat. Tentunya, untuk menilai itu harus diketahui terlebih dahulu visi misinya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Endang SA, dalam sambutannya mengatakan, Partai Demokrat sengaja menyelenggarakan kegiatan penyampaian visi misi dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat karena Demokrat ingin mewujudkan Pilkada sebagai wahana pertarungan gagasan.
“Bukan saja itu tapi juga menjadi wahana pertandingan platform, gagasan, dan program. Bukan pertandingan uang, kuasa, apalagi pertandingan fitnah,” kata Endang.
Jadi, Endang mempersilakan kepada setiap bacabup untuk mengemukakan ide, gagasan, dan program-programnya jika terpilih jadi Bupati Muna nanti agar masyarakat dapat menilai.
“Sehingga hari ini kita siapkan panggung meskipun tempatnya ini, mohon maaf, tadi saya sempat bisik pak Dirjen (Syarifuddin Udu), saya bilang siapa pun yang terpilih nanti harus memikirkan bagaimana membangun gedung representatif sebagai tempat acara,” kata Endang.
Pernyataan ini keluar setelah melihat kondisi ruangan yang kecil dan panas tanpa AC, hanya dibantu oleh beberapa kipas angin untuk sekedar mengobati rasa gerah dan sesak.
Kalimat wakil ketua DPRD Sultra ini juga menjadi ‘pukulan’ telak juga bagi Muna sebagai daerah senior namun belum memiliki gedung serbaguna yang representatif.
“Karena bagaimanapun juga Muna ini adalah salah satu laboratorium lahirnya pemimpin. Bukan saja di tingkat Muna atau Sulawesi Tenggara tetapi juga di tingkat nasional. Untuk itu kita harus menyiapkan sarana prasarana dan melahirkan pemimpin yang bisa membawa Muna ini ke arah yang lebih baik dan lebih sejahtera,” terang Endang.
Kembali ke soal kegiatan pemaparan visi misi Bacabup Muna, Endang mengajak masyarakat sebagai pemilih untuk mencermati apa yang menjadi visi misinya, termasuk meneliti rekam jejak calon bersangkutan.
“Karena jangan sampai terjadi hal-hal, kita akan menyesal kedepannya. Jadi lebih baik kalau mau marah-marah, marah saja di TPS, jangan marah di kemudian hari,” kata Endang.
Sebab, lanjut Endang, biasanya nanti infrastruktur dilihat tidak bagus, pendidikan dan kesehatan tidak terurus, baru masyarakat mengeluh.
“Tapi saya yakin di Muna ini tidak ada seperti itu, karena pemilihnya adalah pemilih rasional. Jangan seperti di daerah lain, nanti ada ‘sentuhan’ baru ‘disentuh’ juga di TPS, jangan seperti itu, kenapa? Karena ada pameo yang menyatakan; minum lima botol mabuk lima tahun. Mabuk karena tidak terurus oleh pemerintah,” pesan Endang.
Olehnya itu, kata Endang, melalui kegiatan pemaparan visi misi tersebut dapat melahirkan pemimpin yang berpikiran maju dan disukai oleh rakyat. (jie)