panjikendari.com – Perebutan kursi DPRD Kota Kendari untuk daerah pemilihan (dapil) Poasia-Abeli diprediksi bakal berlangsung ketat.
Enam kandidat incumbent; La Ode Lawama, Asril, Ilham Hamra, Rusiawaty Silondae, Andi Safiuddin, dan Irwan Sukma dipastikan bakal bertarung kembali di dapil tersebut.
Belum lagi mantan Ketua DPRD Kota Kendari Abdul Rasak kembali mengadu kekuatan di dapil Poasia-Abeli melalui Partai NasDem.
Selain itu, figur-figur baru potensial yang turut tampil meramaikan pesta Pilcaleg April 2019 nanti menambah ketatnya pertarungan di dapil Poasia-Abeli.
Sebut saja Anwar. Salah seorang figur atau pendatang baru di arena pemilihan calon anggota DPRD Kota Kendari, ikut meramaikan kontestasi Pilcaleg 2019 nanti.
Anwar yang juga mantan kader Golkar menemani Abdul Rasak melalui partai NasDem. Anwar sendiri berada di nomor urut 3 diantarai satu orang setelah Rasak yang berada di nomor urut 1.
“Sudah saatnya kita tampil. Selama ini kita hanya memperjuangkan orang lain supaya mereka duduk di dewan sana. Setelah dia duduk, lupa mi sama kita. Lingkungan tempat tinggal kita tidak diperhatikan.”
“Tidak usah jauh-jauh, jalan rusak di depan lorong kita ini saja dibiarkan rusak. Tidak ada sentuhan. Artinya memang, kita ini hanya dijadikan kayu bakar. Nanti ada maunya baru mereka datang temui kita, setelah mereka jadi, untuk apa dengan kita,” tandas Anwar di hadapan seratusan masyarakat Lorong Jambu, dalam acara silaturahmi Gerakan Simpatisan (Gesit) Sahabat Anwar, Minggu, 22 Juli 2018.
Hadir dalam kegiatan silaturahmi tersebut tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Lorong Jambu, Lorong BTN Safira, Jalan Lamasa, Tobimeita, Jalan Lampareng, Jalan Ruruhi, dan beberapa wilayah lainnya yang menjadi simpul-simpul pemenang Anwar.
Di hadapan warga yang hadir, Anwar menyatakan komitmennya jika terpilih nanti akan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya terutama dalam pemenuhan kebutuhan prioritas warga.
Pada kesempatan itu, Anwar sedikit meluruskan tentang persepsi masyarakat bahwa caleg-caleg di Partai NasDem dapil Poasia-Abeli hanya akan bekerja untuk Rasak yang sudah memiliki basis jelas.
Menurut Anwar, anggapan tersebut adalah anggapan keliru yang sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang belum memahami sistem pembagian kursi Pilcaleg 2019, sebagaimana diatur dalam UU No 7/2017 tentang Pemilu.
Anwar menjelaskan, penentuan kursi dengan sistem sainte lague dihitung berdasarkan perolehan suara yang dibagi 1, 3, 5, 7. Tidak lagi dibagi berdasarkan kuota kursi.
Ia mencontohkan perolehan suara pada Pilcaleg 2014 di dapil Poasia-Abeli. Dengan menggunakan infocus, Anwar menampilkan data perolehan suara masing-masing partai di dapil tersebut.
Kursi pertama adalah PAN dengan total 6.305 suara, disusul PDIP 3.391, PBB 2.454, Gerindra 2.440, PPP 2.072 suara, dan kursi keenam Demokrat dengan perolehan 2.020 suara.
“Jika pembagian kursi dari perolehan suara tersebut menggunakan sistem yang digunakan pada Pilcaleg 2019 nanti, yaitu sistem sainte lague, maka PAN yang diperkuat oleh Rasak dengan perolehan suara pribadi hampir 4.000, maka sudah pasti PAN dapat dua kursi,” terang Anwar.
Sebab, setelah mengunci kursi pertama sebagai peraih suara terbanyak, PAN kembali mendapat jatah kursi keempat dengan sisa suara 2.101 setelah suara 6.305 dibagi 3.
Atas simulasi perhitungan tersebut, kata Anwar, sangat keliru jika caleg-caleg NasDem di dapil Poasia-Abeli akan bekerja untuk mengumpulkan suara untuk Rasak.
“Saya yakin dan percaya, NasDem bisa dapat dua kursi di dapil Poasia-Abeli. Inilah yang menjadi peluang kita untuk menduduki kursi kedua.”
“Kalau pak Rasak, kita tidak usah mi hitung. Insya Allah sudah pasti dia kursi pertama. Kita tinggal perebutkan kursi kedua. Dan saya optimis kita bisa dapat, manakala orang-orang tuaku, saudara-saudaraku yang hadir hari ini konsisten dan solid dalam satu garis perjuangan yang sama,” harap Anwar.
Ekspektasi Anwar disambut baik warga yang hadir. Mereka pun menyatakan komitmennya untuk bersatu mengantar Anwar sebagai perwakilan mereka di parlemen yang diharapkan bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak.
“Insya Allah, sepanjang untuk kepentingan umum, dan dapat memberikan asas manfaat bagi masyarakat, saya siap pasang badan, asalkan itu tidak menabrak peraturan dan perundang-undangan yang ada,” tegas Anwar disambut tepuk tangan warga yang hadir.
Turut hadir pada kesempatan itu Ketua Gesit Kota Kendari untuk pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas pada Pilgub Sultra, Mustafa.
Usai tatap muka, acara dilanjutkan dengan santap bersama yang telah disiapkan oleh kaum ibu-ibu di lingkungan Lorong Jambu dan sekitarnya. (jie)