panjikendari.com – Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengakui jika kondisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari saat ini dalam kondisi ‘sakit’ parah.
“Kami tahu betul pelayanan air bersih di Kota Kendari masih sangat jauh dari yang diharapkan. Bahkan mungkin bisa dikatakan buruk. Saya jujur mengatakan bahwa PDAM kita saat ini sedang ‘sakit’, tidak hanya ‘sakit’, kalau ‘sakit’ bisa opname, tapi ini ICU,” kata Sulkarnain mengibaratkan kondisi PDAM Kota Kendari yang sedang tidak maksimal dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Menurut Sulkarnain, masalah pelik PDAM dapat dilihat dari hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulawesi Tenggara, dibuktikan dengan data layanan PDAM Kota Kendari yang hanya melayani di bawah 20 ribu satuan layanan.
Padahal sebelumnya, lanjut dia, PDAM Kota Kendari pernah melayani sampai angka 40 ribu unit satuan layanan. “Turun jauh sekali kapasitasnya. Itu seiring dengan terjadinya kebocoran yang luar biasa. Kebocoran yang dialami oleh PDAM Kota Kendari ini sudah diangka 52 persen. Artinya, total air yang diproduksi itu tidak sampai 52 persen ke masyarakat,” sebut Sulkarnain, kepada sejumlah wartawan, Selasa, 31 Desember 2019.
Imbas dari persoalan tersebut, kata Sulkarnain, masyarakat Kota Kendari sangat merasakan dampaknya. Masyarakat kadang-kadang mengeluh karena airnya mengalir seminggu sekali, bahkan dua minggu sekali, kalaupun mengalir yang muncul bukan air bersih melainkan air keruh.
“Dan itu saya alami, di Rujab saya alami. Jadi tanpa disampaikan pun saya mengetahui, dan saya merasakan seperti apa perihnya perasaan masyarakat ketika menghadapi itu. Walaupun kadang-kadang dengan terpaksa mencari solusi masing-masing, dan saya mohon maaf untuk itu. Tapi saya akan berusaha, bekerja keras dengan seluruh jajaran pemerintah Kota Kendari untuk mengatasi itu,” katanya.
Kata Sulkarnain, pemerintah Kota Kendari tidak tinggal diam ketika ada persoalan yang dihadapi masyarakat. Pada tahun 2019, pihaknya sudah merumuskan masalahnya dan telah menemukan solusinya.
“Mohon doa seluruh masyarakat Kota Kendari, Insya Allah tahun 2020 kita akan mulai action membenahi PDAM kita, kita sudah berdiskusi dan membentuk tim penanganan PDAM ini. Mudah-mudahan saja di pertengahan tahun 2020 kita akan ground breaking pemindahan intake PDAM dari Pohara ke Tabanggele, kapasitasnya mencapai kurang lebih 900 liter per detik,” janjinya.
Dengan kapasitas produksi tersebut, jelas Sulkarnain, maka bisa melayani 80 persen warga Kota Kendari atau dapat melayani sekitar 70 sampai 75 ribu satuan sambungan.
Politikus PKS ini menyampaikan bahwa pemerintah Kota Kendari akan berupaya menyehatkan PDAM sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan perbaikan bagi masyarakat.
“Tahun 2020 ini kita mulai jalan. Insya Allah nanti benar-benar dinikmati oleh masyarakat pada tahun 2021. Memang butuh kesabaran. Jadi sekali lagi saya mohon doanya mudah-mudahan bisa teratasi, dan kita serius untuk itu,” ucapnya. (jie)